Bawang Sungguh Tak Tergantikan

2 pekan belakangan ini, masyarakat Indonesia direpotkan dengan meroketnya harga bawang di pasaran. Bawang putih yang awalnya dihargai 30.000 rupiah per kilogram, melambung menjadi 90.000 rupiah per kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada bawang merah.

Padahal, nyaris di semua jenis makanan yang dimasak orang Indonesia, menyertakan bawang sebagai bumbu utama. Kalau kondisinya seperti ini, mungkin kita berpikir untuk mencari penggantinya. Adakah bumbu lain yang bisa menggantikannya?

Menurut Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta Selatan, dr. Samuel Oetoro, Sp. GK kepada Liputan6.com, Senin (18/3/2013), tidak ada yang dapat menggantikan posisi bawang di dalam masakan karena bawang memiliki ciri khasnya.

"Bawang itu buat masakan Indonesia merupakan kunci, susah dan tidak ada pengganti. Bawang memiliki rasa yang kalau nggak ada itu, kurang sedap. Bawang nggak ada penggantinya," kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)

Dokter yang baru-baru ini meluncurkan buku berjudul SMART EATING: 1.000 Jurus Makan Pintar & Hidup Bugar bersama pasangan suami istri Erwin dan Jana Parengkuan, mengatakan bahwa banyak zat aktif yang namanya pitokemikle dalam bawang yang bagus untuk kesehatan.

"Contohnya saja bawang putih. Ada zat yang namanya alisin yang tersimpan di bawang putih. Alisin ini mempunyai efek mengontrol gula darah, mengontrol kolestrol, antioksidan, antiradang, dan zat warna putih," terang dokter yang biasa disapa Samuel ini.

Antioksidan berfungsi untuk menangkal radikal bebas, mencegah penuaan dini dan kanker. "Amat disayangkan menang, harga bawang lebih mahal dari daging," katanya.

(Adt/Abd)