Sukses

Pasien Bisa Dioperasi di RS Apung, Asalkan Kasusnya Tak Rumit

Rumah sakit apung akan di-launching pada 16-17 Maret 2013 di Pulau Panggang dan Kepulauan Seribu. Di rumah sakit itu juga bisa dilakukan operasi, tapi bukan untuk kasus yang rumit seperti operasi jantung yang harus dilakukan di darat.

Rumah sakit apung akan di-launching pada 16-17 Maret 2013 di Pulau Panggang dan Kepulauan Seribu. Di rumah sakit itu juga bisa dilakukan operasi, tapi bukan untuk kasus yang rumit seperti operasi jantung yang harus dilakukan di darat.

Hal ini disampaikan dr. Lie A. Dharmawan, pendiri DoctorSHARE, dalam konferensi pers 'Pelayaran Perdana Proyek Rumah Sakit Apung (Floating Hospital)', Kamis, (14/3/2013) di Tower A Lantai 3 Mega Glodok Kemayoran, Kemayoran, Jakarta.

 "Sebelumnya dilihat dulu, sanggup atau tidak menangani di atas kapal. Kalau tidak, akan dibawa ke Jakarta," tambahnya.

Selain di Kepulauan Seribu, rumah sakit aoung itu nantinya juga akan disediakan di sejumlah wilayah. Namun untuk saat ini masih dilakukan di pulau yang dekat Jakarta. "Sesudah Kepulauan seribu, Kami berencana untuk ke Bangka, Belitung, lalu Kalimantan Barat, sesudah itu ke Bali, Sumba, Flores, Timor, dan Kei di Maluku Tenggara. Yang sudah Kita plan itu Kepulauan Seribu, Bangka, Belitung, Kalimantan Barat."

Rumah sakit apung tersebut tidak selalu sebulan kali pindah tempat, tergantung situasi dan kondisinya. Apabila mendatangi sebuah pulau yang penduduknya sedikit akan singgah lebih singkat dibanding pulau yang penduduknya lebih banyak.

Menurut dr Lei, sampai saat ini sudah banyak yang meminta didatangi rumah sakit apung ketika mendengar tentang ide rumah sakit apung, "Dok, datang kemari, dok."

Dengan adanya rumah sakit apung ini, diharapkan ada ribuan rumah sakit apung lainnya nanti di Indonesia.

Mengenai biaya, DoctorSHARE membiayai sendiri rumah sakit apung-nya serta dibantu oleh sponsor. Biaya rumah sakit tersebut terbilang cukup mahal. Untuk perjalanan launching selama dua hari ke Kepulauan Seribu, diperkirakan mencapai 60-70 juta. Pembelian kapal sampai modifikasi akhir, kurang lebih mencapai Rp 3 miliar. Tapi, ada pula yang memberi diskon begitu tahu untuk sosial.

Biaya yang sangat besar tersebut akan menjadi ringan jika banyak donatur yang ingin memberikan sumbangan. Apalagi ini merupakan bentuk kegiatan sosial.(Zul/igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini