Sukses

Asuh 4 Anak Kembar, si Ibu Terapkan Gaya Militer

Karena ada masalah di dalam dirinya, dokter memaksa ia untuk hanya melahirkan dua anak kembar saja, tapi jelas wanita itu menolak.

Seorang wanita di London, Inggris bersuka cita merayakan hari ulang tahun keempat anak kembar laki-lakinya. Sebelumnya, karena ada masalah di dalam dirinya, dokter memaksa ia untuk hanya melahirkan dua anak kembar saja, tapi jelas wanita itu menolak. Dan pada akhirnya, kini ia dapat merayakan hari ulang dengan kondisi anak-anaknya yang tumbuh dengan sehat.

Minggu lalu, keempat anak kembar tersebut dengan penuh suka cita menerima hadiah berupa empat helai selimut, sebuah tenda khas anak-anak, dan beberapa alat musik plastik yang kesemuanya tertata rapi di ruang tengah rumah orangtuanya.

Emma dan Martin, kedua orangtua bayi kembar tersebut mengatakan secara rutin dan terorganisir keduanya akan menerapkan sistem militer kepada anak-anaknya. Karena keduanya tahun kekacauan akan terjadi jika kehidupan anak-anaknya tidak diatur secara tepat dengan sistem kemiliteran.

"Bahkan menu makan keempat anak itu saya catat pada lembar kerja," kata Emma. "Kami juga tahu apa yang anak-anak akan makan dalam waktu dua minggu ke depan. Dan semua makanannya pun siap dalam keadaan segar. Misalnya, minggu ini makan labu risotto, sayur, ayam. Dan musim dingin makannya Bolognese, ikan dan panggang-pangganangan. Saya memasak untuk kami semua, kemudian sayuran untuk anak kembar itu," tambah Emma.

Bukan hanya soal makan yang teratur, soal waktu tidur, bangun, dan bermain keempat anak kembar bernama Zachary, Samue, Joshua, dan Ruben pun diatur sedemikian rupa.

Tumbuh di bawah sistem militer seperti ini tidak membuat keempat anaknya stres. Itu terbukti dengan pertumbuhan keempat anak itu yang senantiasa sehat.

Awalnya, Emma sempat didera rasa stres begitu mengetahui dirinya melahirkan empat anak kembar. "Awalnya saya berpikir bagaimana mendapatkan jam tidur malam yang baik. Saya sangat lelah, saya berhalusinasi."

Selain itu, Emma dan suami juga khawatir terhadap anak pertamanya, Lukas yang kini berusia tiga tahun. Emma takut Lukas kehilangan perhatian darinya.

Karena mengalami stres seperti ini, membuat Emma sempat berpikir untuk membiarkan dua anaknya diadopsi oleh orang lain, "Suatu hari saya sempat berpikir, mungkin bayi kembar itu akan lebih baik tanpa aku," kata wanita berusia 31 tahun ini.

Namun, niatannya itu diurungkan olehnya. Ia kembali merenungkan apa yang ingin diperbuat olehnya. Sejak awal kehamilannya, ia telah berjuang untuk menjaga keempat bayi kembarnya itu, dan fakta bahwa keempatnya masih hidup menjadi keajaiban kecil dalam dirinya sendiri.

Pada saat kehamilannya, dokter sempat menyarankan Emma untuk 'mengurangi' dua janin dalam kandungannya untuk memberikan pasangan yang tersisa kesempatan bernafas dan bertahan hidup lebih lama, namun Emma menolak dengan keras.

"Kami tahu tentang hal-hal yang kemungkinan terjadi seperti kelahiran prematur, keguguran, cerebal palsy, bahkan kematian. Dan saya tahu bahwa jika semua anak-anak kita selamat, tekanan keuangan di keluarga pun akan menjadi sangat besar," kata Emma seperti dikutip Dailymail, Sabtu (9/3/2013)

Kini, keduanya kerja keras untuk membesarkan keempat anak kembar yang lahir pada 29 Februari 2012.  Keduanya mengaku lebih berhemat untuk membeli sesuatu yang tidak perlu demi membesarkan kelima buah hatinya.

Setelah melihat anak-anaknya yang berkembang pesat dan sehat, membuat Emma berpikir bahwa anak-anaknya adalah hadiah paling indah yang ia terima dari tuhan.

Anak kembar Emma memiliki karakter yang berbeda dan unik. Zach adalah seorang yang periang dan santai. Sammy anak yang manis dan sensitif. Ruben adalah pengganggu apabila saudaranya memiliki mainan dan ia selalu merebutnya. Dan yang terakhir Josua adalah bos yang nakal.

(Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.