Sukses

Hiperaktif Bisa Diobati dengan Olahraga

Hasil dari sebuah penelitian baru telah menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi pengobatan yang sangat berguna untuk suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan fungsi otak yang lebih tinggi.

Hasil dari sebuah penelitian baru telah menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi pengobatan yang sangat berguna untuk suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan fungsi otak yang lebih tinggi, seperti gangguan defisit perhatian hiperaktif (ADHD/Attention deficit-hyperactivity disorder) dan autisme, dan dapat membantu menunda kerusakan akibat demensia.

Para peneliti dari trawled medical research database melihat dampak dari latihan fisik pada fungsi otak yang lebih tinggi, seperti memori, konsentrasi perencanaan dan pengambilang keputusan, dalam tiga kelompok usia: 6 sampai 12 tahun, usia 13 sampai 17 tahun, dan usia 18 sampai 35 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa olahraga yang singkat memang dapat meningkatkan fungsi otak yang lebih tinggi di semua tiga kelompok usia. Hanya empat penelitian yang melihat dampak dari jenis latihan pada kerja memori, tetapi hanya pada orang dewasa muda, dan jumlahnya tidak cukup untuk menarik kesimpulan tentang sebuah dampak.

Hal ini sangat penting untuk anak-anak dan remaja, karena berkembang dengan baik fungsi otak yang lebih tinggi yang penting bagi prestasi akademik dan aspek lain dari kehidupan sehari-hari.

"Ini efek positif dari latihan fisik pada penghambatan atau gangguan kontrol yang mendorong dan sangat relevan, mengingat pentingnya kontrol inhibisi dan kontrol gangguan dalam kehidupan sehari-hari," kata para peneliti seperti dilansir Zee News, Jumat (8/3/2013).

Para peneliti berspekulasi bahwa olahraga yang singkat dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan bertanggung jawab atas fungsi otak yang lebih tinggi.

(Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.