Sukses

Ciri-ciri Pekerja yang Berpotensi Kena HIV AIDS

HIV AIDS bisa ditularkan ke siapa saja. Sebenarnya ada sejumlah ciri-ciri karyawan berpotensi atau berisiko menularkan HIV/AIDS.

HIV/AIDS bisa ditularkan ke siapa saja, termasuk di dunia kerja. Namun pemerintah selalu mengimbau seluruh pemilik badan perusahaan untuk tidak pernah melakukan segala bentuk diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) di tempat kerja. Apalagi kalau pemilik badan perusahaan tersebut sampai memecat karyawan yang diketahui mengidap HIV AIDS. Sebenarnya ada sejumlah ciri-ciri karyawan berpotensi atau berisiko menularkan HIV/AIDS.

Badan perusahaan bukan hanya dilarang memecat ODHA, tetapi juga melakukan tes HIV. Namun, menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kepmenakertrans) RI nomor 68 tahun 2004, pengusaha boleh melakukan tes HIV terhadap karyawannya dengan catatan bersifat sukarela dan atas persetujuan karyawan yang bersangkutan, seperti yang dituangkan di dalam Kepmenakertrans tersebut.

Tapi, menurut Program Manager Indonesian Business Coalition On AIDS, Yuliana W. Simarmata dalam acara "Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seks (PMTS-Paripurna) pada Lelaki Berisiko Tinggi", berikut ciri-ciri karyawan di suatu perusahaan berpotensi atau berisiko menularkan HIV AIDS itu sendiri dapat dilihat dalam beberapa hal.
  1. Jumlah karyawan pria lebih banyak dibandingkan wanita
  2. Mobilitass karyawan tinggi (pindah tugas, travelling)
  3. Jumlah karyawan yang jauh dari keluarga
  4. Jumlah pekerja lajang lebih besar dibandingkan berkeluarga
  5. Jumlah karyawan dengan upah relatif tinggi
  6. Pekerja dengan perjalan jauh seperti supir antar kota
  7. Tingkat pengangguran di sekitar perusahaan
  8. Nilai budaya terhadap seksualitas
"Coba bayangkan, laki-laki yang tinggal jauh dari rumah dan keluarga, bekerja dan tinggal di mes, dingin, dan hari demi hari bekerja seperti itu. Coba bayangkan, apa yang akan terjadi?" kata Yuliana, mencontohkan.

Terlebih lagi, laki-laki itu bekerja di suatu perusahaan, dan di dekat perusahaan itu ada prostitusinya, apa yang akan terjadi?

"Saya juga tidak tahu ya, apakah memang perusahaan tersebut memang sengaja menyediakan PSK atau bagaimana, ya. Ya, ada demand pasti ada supply," tambah Yuliana, Kamis (28/2/2013)

(Adt/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini