Bayi Usia 2 Tahun Lebih Gampang Kena Alergi Kalau Lahirnya Caesar

Kelahiran caesar meningkatkan peluang bayi mengalami alergi. Dan pada balita yang dilahirkan caesar pada usia dua tahun lima kali lebih mungkin alergi dibanding yang lahir normal karena pemicu yang umum seperti tungau debu dan hewan peliharaan.

"Ini kemajuan hipotesis kebersihan lebih lanjut bahwa paparan awal mikro-organisme masa kanak-kanak mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh dan timbulnya alergi," kata Peneliti utama Dr Christine Cole Johnson, dari Henry Ford Hospital di Detroit, di Amerika Serikat, seperti dikutip Dailymail, Senin (25/2/2013).

"Kami percaya, paparan bakteri pada bayi di jalan lahir berpengaruh besar pada sistem kekebalan tubuh," tambahnya.

Tim Dr Johnson mempelajari 1.258 bayi yang baru lahir dan menilai ketika bayi berusia satu bulan, enam bulan, satu tahun, dan dua tahun.

Pada usia dua tahun, balita yang lahir dengan caesar lebih mungkin mengembangkan alergi terhadap pemicu di rumah seperti tungau debu, bulu, kulit mati, dan bulu kucing serta anjing.

Tali pusat dan sampel tinja dari setiap bayi dianalisa, bersama dengan sampel darah dari kedua orangtuanya, ASI, serta debu rumah tangga.

Informasi sejarah alergi atau asma setiap keluarga juga dikumpulkan, hewan peliharaan, paparan asap tembakau, penyakit bayi, penggunaan obat, dan aspek kehamilan.

Hasil penelitian itu dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Allergy, Asthma and Immunology di San Antonio, Texas.

Setengah dari anak-anak dan remaja di Inggris mengalami alergi pada ulang tahunnya yang ke-18 tahun. Setiap tahunnya, jumlah penderita alergi di Inggris meningkat sebesar 5 persen, setengahnya anak-anak.

Dan diperkirakan, 21 juta orang dewasa di Inggris memiliki setidaknya satu alergi. 10 Persen anak-anak dan orang dewasa di bawah usia 45 tahun memiliki dua atau lebih alergi.

"Dalam kasus operasi caesar, bayi tidak memiliki kontak dengan jalan lahir. Sebaliknya itu segera dihilangkan dari lingkungan yang steril, artinya kemungkinan alergi berkembang bisa meningkat," ujar Maureen Jenkins, direktur layanan klinis di Amal Alergi Inggris.(Mel/Igw)