Sukses

Keringat Manusia Bisa Jadi Antibiotik Pembunuh Kuman Berbahaya

Air keringat manusia bisa dijadikan 'senjata' untuk menangkis bakterisuper di rumah sakit dan strain TB yang mematikan. Keringat itu nantinya akan dibuat antibiotik.

Air keringat manusia bisa dijadikan 'senjata' untuk menangkis bakterisuper di rumah sakit dan strain TB yang mematikan. Keringat itu nantinya akan dibuat antibiotik.

Sebuah kimia yang disebut sebagai dermcidin aktif dalam sesuatu yang asin, keringat yang sediki asam dan membran sel perforates dari mikroba yang berbahaya, bisa membunuh kuman-kuman itu semua. Para ilmuwan berharap bisa mengembangkan obat baru berdasarkan molekul untuk mengontrol sejumlah bakteri setelah ditemukan struktur atom.

Dr Ulrich Zachariae, dari University of Edinburgh, mengatakan, penemuan itu bisa menunjukkan antibiotik bisa dibuat dari hal-hal yang alami.

"Sekarang kita tahu secara rinci cara kerja antibiotik alami, kita bisa menggunakan ini untuk membantu mengembangkan obat melawan infeksi yang lebih efektif daripada antibiotik konvensional," kata Dr Zachariae seperti dikutip Dailymail, Minggu (24/2/2013).

Antibiotik alami yang diketahui ada sekitar 1.700 jenis. Dalam Prosiding National Academy of Sciences disebutkan, para peneliti sedang menyelidik cara kerja setiap antibiotik.

Peneliti menemukan bahwa dermcidin disebarkan oleh kelenjar keringat, jadi jika kulit kita menjadi terluka oleh luka kecil, goresan atau sengatan nyamuk, senyawa ini dengan cepat dan efisien membunuh penyerbu.

Zat-zat, yang dikenal sebagai peptida antimikroba (AMP), lebih efektif dalam jangka panjang dibanding antibiotik tradisional karena kuman tidak mampu dengan cepat mengembangkan resistansi.

Para antimikroba bisa menyerang bug 'Achilles', dinding sel miliknya, yang tidak bisa dimodifikasi dengan cepat untuk menahan serangan. Karena itu, AMP memiliki potensi besar untuk membentuk generasi baru antibiotik. Melalui kombinasi teknik, ilmuwan mampu menentukan struktur atom dari saluran molekul.

Para peneliti menemukan saluran molekul dermcidin yang luar biasa panjang, permeabel, dan mudah beradaptasi serta bisa beradaptasi dengan jenis membran yang sangat bervariasi, yang memungkinkan untuk menangkis bakteri dan jamur pada waktu yang sama. Senyawa itu aktif pada patogen yang terkenal seperti TBC, Mycobacterium tuberculosis dan superbug rumah sakit Staphylococcus aureus.

Pada strain yang multiresisten Staphylococcus aureus, ancamannya meningkat bagi pasien, yang menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa seperti sepsis dan pneumonia.

"Antibiotik tidak hanya tersedia pada resep. Tubuh kita sendiri menghasilkan zat efisien untuk menangkis bakteri, jamur, dan virus," ujar Dr Zachariae.(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.