Sukses

Benarkah Xanax Bantu Ibu Depresi?

Masalah depresi dan kecemasan seringkali menimpa ibu. Saat ini obat xanax akan coba dipertimbangkan kembali apakah benar bisa membuat seorang ibu lebih baik atau tidak.

Masalah depresi dan kecemasan seringkali menimpa ibu. Dan jika ibu sudah mulai mengalami gejala ini biasanya dokter akan memberikan resep obat xanax pada pasiennya.

Namun, seperti dilansir CNN, Selasa (19/2/2013), saat ini obat xanax akan coba dipertimbangkan kembali apakah benar bisa membuat seorang ibu lebih baik atau tidak.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika, Satu dari setiap 10 orang Amerika dilaporkan memiliki keadaan tertekan, dan juga memiliki gangguan kecemasan yang mempengaruhi 40 juta orang dewasa di AS.

Orangtua adalah orang yang paling rentan terhadap masalah ini. Maka dari itu perlu ada informasi mengenai batasan penggunaan obat xanax.

"Parenting merupakan pekerjaan yang sulit dan salah satu pekerjaaan yang melelahkan. Jika Anda rentan terhadap depresi, xanax seringkali dapat mendorong Anda melewati batas," kata Jenn Berman, seorang psikoterapis berlisensi di Beverly Hills dan penulis "The A to Z Guide to Raising Happy, Confident Kids".

Menurut Jenn, selalu ada sesuatu yang membuat ibu dan ayah menjadi bahagia atau cemas. Hal ini mempengaruhi kesehatan anak-anak dan perkembangannya di sekolah.

Definisi umum menyatakan kalau gejala depresi seperti kelelahan dan penurunan energi, perasaan kehilangan pesimisme, makan berlebihan atau nafsu makan bertambah, insomnia sehingga pagi hari terjaga, hilangnya minat pada hobi dan kegiatan sehari-hari juga gampang marah dan gelisah.

Menurut sebuah analisis oleh Express Scripts, satu dari lima orang dewasa Amerika hingga saat ini minum obat antidepresan untuk mengobati gangguan psikologis atau perilaku akibat depresi.

Penggunaan obat ini naik 22% sejak tahun 2001. Dilaporkan kalau jumlah wanita yang mengonsumsi antidepresan meningkat hingga 29% antara 2001 dan 2010.  Dalam periode yang sama, penggunaan narkoba di kalangan wanita juga melonjak 264%.

Bicara depresi dan kecemasan pada orang tua, yang sulit untuk percaya, karena mental orangtua mempunyai pengaruh yang signifikan pada anak.

"Depresi memiliki konsekuensi biologis, psikologis, perilaku, dan sosial yang serius, terutama pada anak-anak yang bergantung pada orangtua untuk pengasuhan, dukungan, dan pemeliharaan," menurut Dewan Riset Nasional di Amerika yang berbicara mengenai Depresi pada orang tua, Parenting dan Anak.

Ibu yang depresi bisa mempengaruhi kesehatan fisik anak yang buruk, terutama pada bayi, temperamen sulit dan agresi, kinerja kognitif yang lebih rendah, dan tingkat kecemasan dan depresi lebih tinggi.

"Anda tidak harus minum obat psikiatris kecuali Anda berada dalam pengaruh psikoterapi. Obat adalah Band-Aid untuk memerangi gejala sementara Anda bekerja pada akar masalah."," kata Dr Carole Lieberman, seorang psikiater dan anggota fakultas di UCLA Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior.

Pada tahun 1980 Xanax disetujui untuk diresepkan sebagai obat “panic attack” dan sejak saat itu menjadi obat ini paling sering diresepkan untuk menangani masalah kejiwaan.

Setiap tahun, dokter di Amerika meresepkan lebih dari 50 juta obat jenis benzodiazepin, dan lebih dari satu resep lainnya setiap detik. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh American Psychiatric Association (APA), 11% sampai 15% dari warga Amerika berusia dewasa memiliki persediaan obat penenang di lemari obat mereka.

Sementara hanya 1% yang tercatat menggunakan obat jenis ini dalam pusat-pusat perawatan kesehatan dan kecanduan. Xanax menyebabkan seseorang menjadi kecanduan dan dalam penggunaan jangka waktu tertentu, biasanya diberikan kepada pecandu alkohol dan pecandu opiat untuk meredam rasa takut dan kegelisahan selama waktu detoksifikasi. (Fit/

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini