Sukses

Televisi Beri Dampak Positif ke Anak Kalau Programnya Mendidik

Saluran televisi yang beragam tentu akan membuat anak-anak senang untuk berlama-lama di depan televisi. Kebiasaan menonton ini yang dicermati peneliti karena bisa mempengaruhi mental anak.

Siaran televisi yang beragam tentu akan membuat anak-anak senang untuk berlama-lama di depan televisi. Kebiasaan menonton ini yang dicermati peneliti bisa juga pengaruhi mental anak secara positif.

Jurnal Pediatrics melaporkan kalau anak-anak prasekolah yang biasanya menghabiskan waktunya untuk menonton program kekerasan, secara acak berpartisipasi dalam sebuah program pendidikan.

Salah satu program yang diperlihatkan adalah Sesame Street yang diciptakan untuk mengajar anak-anak prasekolah. Muppets dan kawannya diciptakan untuk mengajar anak-anak prasekolah agar bisa menjadi diri sendiri dan bisa membangun empati dan tentunya mengajarkan segala pengetahuan.

"Kami menunjukkan kalau intervensi untuk mengubah kebiasaan menonton anak usia prasekolah secara signifikan dapat meningkatkan kompetensi mereka secara sosial dan emosional," kata Dr Dimitri Christakis dari Seattle Children Research Institute.

"Meskipun televisi sering dikatakan sebagai penyebab masalah pada anak-anak, penelitian kami justru menunjukkan kalau hal ini merupakan solusi," jelas Dimitri.

Program pendidikan atau program sejenis seperti Sesame Street, Dora the Explorer dan lainnya menunjukkan konflik pemecahan masalah tanpa menunjukkan tampilan kekerasan. Walaupun ada beberapa program seperti pada Mickey Mouse Clubhouse yang tidak konsisten.

Dalam hal ini, orangtua juga didorong untuk menonton program yang sama dengan anak-anak mereka.

Penelitian yang melibatkan banyak orangtua dan anak ini pada enam bulan, anak-anak yang senang mengikuti program pendidikan menunjukkan perilaku yang lebih positif dibandingkan dengan kelompok lainnya dan efeknya cukup lama dan berlangsung selama 12 bulan.

"The American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak-anak untuk menonton televisi satu sampai dua jam setiap hari. Hal ini disebabkan karena televisi merupakan bagian dari kehidupan kita,"kata Dr Claire McCarthy, dokter anak di Boston Hospital.

Peneliti berpendapat kalau sudah sewajarnya orangtua mendidik anak-anak yang menonton acara kekerasan karena dapat menyebabkan perilaku agresif dan memberikan praktek langsung setelah menonton.

McCarthy menambahakan bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut, seperti dilansir CBS, Selasa (19/2/2013):

  1. Dapatkan informasi
  2. Perhatikan apa yang anak-anak dan remaja lihat dalam segala bentuk seperti TV, video, game dan online. Bicarakan tentang hal itu bersama-sama dengan cara yang tidak menghakimi.
  3. Ajarkan media literasi dimulai pada usia dini jadi anak bisa memilih tontonan yang sesuai usianya

"Untuk sementara penelitian tidak dapat membuktikan kalau menonton TV bisa menyebabkan perilaku antisosial, namun studi jangka panjang menambah bukti kalau hal itu bisa jadi salah satu yang menjadi faktor," kata Caroline Fitzpatrick, peneliti postdoctoral di New York University yang mempelajari tontonan TV yang mempengaruhi perkembangan anak di Quebec.

Penelitian Christakis dan Hancox ini didanai oleh U.S. National Institutes of Health and New Zealand Health Research Council. (Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini