Sukses

Permen Karet Bebas Gula Banyak Manfaatnya

Permen karet memiliki banyak manfaat. Namun menurut peneliti, pastikan permen karet yang Anda kunyah, bebas gula atau pemanis buatan.

Apakah Anda pernah menelan permen karet dan masih beranggapan kalau permen karet akan terus menempel di perut Anda. Baiklah, mungkin beberapa hal ini perlu Anda ketahui karena permen karet memiliki sejumlah manfaat menurut peneliti.

Pertama-tama, mari kita hilangkan mitos kalau permen karet akan menempel di perut jika tertelan. Faktanya, sistem pencernaan di tubuh kita lebih pintar, jadi permen karet tidak akan ada selamanya berada di perut. Pergerakan di usus Anda akan terus bergerak bersama dengan permen karet hingga sekitar dua hari, permen karet akan keluar bersama kotoran.

Hal ini juga bukan berarti Anda dengan bebas aman makan permen karet dan menelannya, karena sistem pencernaan tentu akan kesulitan menangani itu semua. Tapi setidaknya jika ada permen tertelan, Anda tidak perlu khawatir lagi.

Begitu banyak penelitian yang menghubungkan permen karet dengan tindakan seseorang. Seperti diketahui kalau mengunyah permen karet setelah makan akan meningkatkan produksi air liur.

Secara normal, saliva membantu menetralkan asam pada plak gigi, yang biasanya menyerang dan melemahkan permukaan gigi dan menyebabkan bau mulut. Asam plak berasal dari makanan manis dan lengket. Mengunyah permen karet ternyata bisa membantu menyeimbangkan asam dalam mulut Anda dan mencegah kerusakan gigi.

Permen karet juga membantu untuk membersihkan partikel makanan dan remineralise enamel gigi untuk memperkuat gigi.

Tapi untuk mendapatkan manfaat dari permen karet, pastikan permen karet yang Anda kunyah harus bebas gula. Kunyah permen karet setidaknya hanya selama 20 menit karena setelah itu, Anda tidak akanmendapatkan manfaatnya.

Sebuah penelitian di Jepang yang dipublikasikan dalam jurnal Brain and Cognition awal tahun ini juga menemukan kalau delapan area otak yang terpengaruh oleh tindakan sederhana seperti mengunyah, bisa meningkatkan kewaspadaan.

Relawan sebelumnya melakukan tugas selama 30 menit sambil mengunyah permen karet kemudian pergerakan otak peserta dilihat di layar monitor untuk mengetahui daerah mana yang aktif. Peserta juga diminta untuk menekan tombol dengan ibu jari kanan atau kiri mereka untuk menanggapi arah panah di layar.

Pria dan wanita yang tidak mengunyah memerlukan 545 sekian milidetik untuk bereaksi, namun mereka yang mengunyah permen karet, hanya 493 sekian milidetik. Pengujian ini menunjukkan kalau daerah otak yang paling aktif selama mengunyah adalah gerakan dan perhatian.

"Hasil penelitian kami menunjukkan kalau mengunyah bisa mempengaruhi peningkatan tingkat gairah dan kewaspadaan di samping efek pada gerakan motorik dan efek ini bisa mengarah pada peningkatan kinerja kognitif," kata para peneliti dari Institut Nasional Ilmu Radiologi di Jepang, seperti dilansir News, sabtu (16/2/2013). (Fit/

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini