Sukses

Orangtua Dengan Sikap Helikopter Buat Anak Cenderung Depresi

Para peneliti mengingatkan kepada seluruh orang tua yang memiliki gaya pengasuhan anak terlalu berlebihan, atau dikenal sebagai gaya pengasuhan 'Helikopter', untuk sedikit dikurangi.

Menurut sebuah studi, anak-anak yang terlahir dari orangtua yang memiliki sifat protektif berlebihan, sering kali akan membuat si anak menjadi depresi dan cenderung alami rasa cemas berlebihan juga.

Para peneliti mengingatkan kepada seluruh orang tua yang memiliki gaya pengasuhan anak terlalu berlebihan, atau dikenal sebagai gaya pengasuhan 'Helikopter', untuk sedikit dikurangi. Pasalnya, orangtua yang terlalu membawa anaknya terlibat terlalu dalam dengan kehidupannya akan mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk lebih dari orang lain.

Memang, keterlibatan orangtua kerap membantu anak untuk mengembangkan dirinya, tapi jika terlalu berlebihan ikut terlibat, lebih cenderung membuat anak menjadi depresi dan kurang puas dengan kehidupannya.

Temuan ini juga menunjukkan bahwa anak-anak lebih lama untuk mengendalikan diri, merasa kurang kompeten, dan kurang mampu untuk mengelola kehidupan dan menjadikan dia stres. Namun sayangnya, stres pada anak seringkali membuat banyak orangtua keliru dan menganggap bahwa orangtua yang memiliki sifat 'helikopter' bukanlah suatu hal yang merugikan, tapi menguntungkan.

Para peneliti yang berasal dari University of Mary Washington di Amerika Serikat melakukan sebuah penelitian yang melibatkan 297 orang mahasiswa pascasarjana Amerika yang berusia 18 sampai 23 tahun.

Dalam sebuah survei yang dilakukan secara online, para peserta diminta untuk menggambarkan cara pengasuhan ibunya masing-masing yang melibatkan perilaku dan tingkat persepsinya sendiri terhadap otonomi diri sendiri, kompetensi, dan seberapa baik ibunya bergaul dengan orang lain.

Peserta juga diminta untuk menilai kepuasannya secara menyeluruh dengan kehidupan, tingkat kecemasan, dan apakah ada atau tidaknya ia menderita gejala depresi.

Hasil menunjukkan tingkat yang tidak pantas dari kontrol orangtua dikaitkan dengan kesejahteraan hidupnya.

Perilaku helikopter orangtua terkait dengan tingkat depresi yang lebih tinggi, menurunnya kepuasan dengan kehidupannya dan tingkat yang lebih rendah dirasakan olehnya.

"Orangtua harus duubgat bagaimana cara yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan keterlibatannya serta belajar untuk menyesuaikan gaya pengasuhannya ketika anak-anak mereka merasa bahwa mereka terlalu berlebihan," kata salah seorang peneliti, Holly Schiffrin, seperti dikutip Dailymail, Jumat (15/2/2013).(Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini