Minuman Bersoda Bikin Gemuk Nggak Ya?

Banyak masyarakat yang beranggapan kalau minuman bersoda membuat gemuk. Tapi beberapa atlet mengaku justru malah senang minuman bersoda. Jadi apa sebenarnya yang membuat seseorang gemuk?

Mungkin sebagian dari Anda belum tahu apa sebenarnya minuman berkarbonasi. Karbonasi merupakan hasil campuran karbondioksida (Co2) yang terikat dengan air (H2O). Campuran ini menghasilkan asam karborate (H2Co3). Campuran ini menghasilkan gelembung-gelembung udara yang disebut berkarbonasi.

Mustofa Jeksen, atlet surfer asal Bali misalnya sangat menyukai Coca Cola. Memang tidak sesering kakaknya, tapi Mustofa mengaku kalau setiap latihan, dirinya biasa minum coca cola.

Melihat banyaknya berita yang beredar tentang menuman bersoda yang buat gemuk, ternyata tidak membuat Mustofa khawatir. Namun, Mustofa menyadari bahwa sebagai atlet, dirinya harus menjaga bobot tubuhnya agar ringan ketika berselancar. Untuk itu, Mustofa menyeimbangi dirinya dengan tetap makan makanan sehat seperti sayur dan buah setiap hari.

Hal yang sama juga dirasakan oleh mantan perenang, Richard Sambera yang mengatakan kalau menjelang akhir latihan atau lomba beberapa atlet minum Coca Cola untuk menghilangkan dehidrasi.

Untuk itu, Dr. Michael triangto, Spko selaku dokter spesialis olahraga angkat bicara. Menurutnya, sebagai dokter dirinya tidak ingin menjadikan Coca Cola minuman yang sehat namun secara general, Michael mengatakan kalau dirinya harus memberikan informasi secara seimbang bukan untuk menakut-nakuti masyarakat tapi justru harus mengedukasi masyarakat supaya masyarakat mengerti.

"Semua minuman itu baik kalau kita menggunakannya dengan wajar. Ada orang minum 10 liter, itu nggak wajar lah. Harus ada keseimbangan antara input dan output," kata Dr Michael saat ditemui di The Cone, Fx, Jakarta (14/2/2013).

"Kalau dengan metode saya, pasien menurunkan berat badan dengan gorengan. Jadi jangan takut makan enak. Saya tidak pernah menghindari makan enak. Justru saya sedih, kalau ada orang yang mengatakan saya tidak bisa makan nasi lagi, saya tidak makan ayam goreng lagi, sapi makan rumput pun gemuk, kalo banyak. Pasien saya vegetarian tapi gemuk, itu karena jumlah yang dikonsumsi banyak," jelas Dr Michael.

Sebetulnya menurut Dr Michael kuncinya adalah pembakaran yang cukup. Orang yang bekerja di kantor pun sebaiknya bergerak seperti melakukan aerobik dengan mengelilingi kantor atau tempat makan.

Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan menjadi gula. Gula merupakan sumber energi bagi tubuh. Tapi, kalau gula itu berlebihan ini yang membuat seseorang gemuk.

Olahraga menurut Dr Michael terbagi menjadi dua, olahraga atlet dan olahraga untuk kesehatan. Olahraga untuk atlet itu harus latihan ekstra keras sehingga juga haru menjaga kesehannya. Sedangkan olahraga untuk kesehatan atau yang disebutnya sebagai Sport Therapy, yaitu melakukan olahraga ringan yang dilakukan 100% berdasarkan kemampuan tubuh kita.

"Olahraga secukupnya tidak perlu latihan seperti atlet. Pilih jenis olahraga yang disukai apakah jalan cepat, jogging, lari atau sepeda. Lakukan latihan ini minimal 30 menit dan dilakukan 3-5 kali per minggu," ujar Dr Michael.

Untuk mengetahui perhitungan intensitas kesehatan denyut jantung maskimal, Anda bisa menghitungnya 220 dikurangi usia kemudian ambil 60% hingga 80% denyut jantung maksimal untuk mendapatkan kesehatan ketika olahraga.

Jika melebihi hasil tersebut, seseorang akan cedera. Berbeda dengan atlet yang harus mengalami risiko cedera kalau tidak maksimal, maka tidak akan menang.

"Sedikit saja kita melakukan perubahan dalam hidup kita, itu sangat berarti. Kita membutuhkan aktivitas, aktivitas juga membutuhkan makanan. Orang gemuk bukan karena minuman bersoda saja," pungkas Dr Michael. (Fit/