Sukses

Sering Kehausan dan Kesemutan? Awas Diabetes!

Mengenali gejala diabetes bisa menyelamatkan hidup Anda. Apalagi diabetes merupakan penyakit sangat serius sehingga semakin cepat terdeteksi, semakin cepat mengobatinya.

Mengenali gejala diabetes bisa menyelamatkan hidup Anda. Apalagi diabetes merupakan penyakit sangat serius sehingga semakin cepat terdeteksi, semakin cepat mengobatinya.

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit ketika tubuh tak memproduksi atau menggunakan hormon insulin dengan benar sehingga membangun gula darah. Akibatnya, glukosa berkembang di dalam darah dan mengakibatkan komplikasi seperti ketoasidosis diabetes, kebutaan, penyakit jantung, kerusakan saraf, dan kondisi serius lainnya.

Dengan diperkenalkannya suntikan insulin pada 1921, diabetes menjadi penyakit yang bisa diobati.

Gejala diabetes bervariasi dari orang ke orang. Namun, gejala awal mengalami diabetes terutama tipe 2 sangat tak kentara dan kelihatannya tidak berbahaya jika Anda mengalaminya. Anda bisa saja mengalami diabetes selama berbulan-bulan atau tahunan serta tak mengalami sejumlah gejala diabetes.

Menurut American Diabetes Association yang dikutip dari situs MayoClinic, Selasa (12/2/2013), di Amerika Serikat saja hampir 6 juta orang mengidap diabetes yang tidak terdiagnosis. Dan memahami gejala diabetes mungkin bisa membuat Anda mendeteksinya sejak dini dan segera melakukan pengobatan.

Ada tiga tipe Diabetes mellitus:

1. Diabetes tipe 1
, yang juga dikenal sebagai diabetes juvenile, yang merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh menyerang dan menghancurkan sel yang memproduksi insulin beta di pankreas.

Tanpa hormon insulin, glukosa menumpuk dalam darah dan bisa merusak tubuh kecuali diobati dengan insulin sintetik.

Perawatan yang populer untuk diabetes 1 meliputi suntikan insulin dan terapi pompa insulin.

Jika tidak diobati, diabetes 1 bisa fatal. Banyak terapi alternatif untuk diabetes saat ini yang sedang diteliti, termasuk transplantasi pankreas, transplantasi sel islet dan penggunaan untuk pertumbuhan baru sel-sel beta yang bekerja untuk pasien diabetes tipe 1.

Selain terapi insulin, penderita diabetes tipe 1 bisa mengontrol penyakit dengan lebih baik penyakit melalui diet terkontrol dan program latihan.

2. Diabetes
Tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2, sebelumnya dikenal sebagai diabetes onset dewasa. Tipe ini menyebabkan tubuh menjadi resisten terhadap hormon insulin. Meskipun pankreas penderita diabetes tipe 2 menghasilkan insulin, reseptor dalam tubuh diabetes tipe 2 tidak tahu bagaimana memanfaatkan hormon dengan benar.

Hal ini menyebabkan terbentuknya glukosa dalam darah, yang dapat merusak tubuh dan menyebabkan komplikasi berbahaya. Pada tahap awal diabetes tipe 2, penyakit ini sering dapat dikendalikan melalui diet dan olahraga saja. Dan semakin berkembangnya penyakit, penggunaan pengobatan lain, seperti suntikan insulin atau obat resep lainnya, diperlukan untuk mempertahankan kontrol penyakit.

Diabetes tipe 2 pernah dianggap sebagai penyakit onset dewasa, namun dengan munculnya obesitas di Amerika Serikat, semakin banyak kasus diabetes tipe 2 yang didiagnosis pada anak-anak.

3. Diabetes Gestational

Diabetes Gestational merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi seorang wanita non-diabetes yang memiliki gula darah lebih tinggi dari normal selama kehamilan.

Para ilmuwan belum mengidentifikasi penyebab pasti diabetes gestasional, meskipun banyak yang percaya bahwa hormon yang dihasilkan selama kehamilan bisa meningkatkan daya tahan wanita terhadap hormon insulin.

Diabetes gestational bisa diobati pada sebagian besar wanita dengan cara berdiet dan olahraga, meskipun seorang wanita memerlukan penggunaan suntikan insulin untuk mengontrol kondisinya.

Jika tidak diobati, diabetes pada kehamilan dapat menyebabkan bayi tumbuh terlalu besar, menyebabkan komplikasi dalam persalinan. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional yang tidak diobati beresiko mengalami gula darah rendah dan penyakit kuning.

Wanita dengan diabetes gestasional berada pada risiko lebih besar untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian harinya.

Ketiga jenis diabetes millitus itu bisa lebih dikontrol dengan teratur memantau kadar gula darah di rumah. Monitor gula darah dan tes strip tersedia di apotek dan toko retail.

Pasien diabetes bisa menggunakan monitor gula darah dengan memeriksa kadar glukosa dengan memasukkan strip pengusian ke meter dan menempelkan setetes darah di ujung strip kemudian menunggu hasilnya.

Beberapa meter glukosa darah bisa memberikan hasil dalam waktu kurang dari lima detik. Dan kebanyakan dokter menyarankan pasien diabetes menguji kadar glukosanya setidaknya tiga kali sehari agar bisa dikontrol dengan ketat.

Cek tanda-tanda penderita diabetes yang umum terjadi:

1. Haus berlebihan serta sering buang air kecil

Tanda-tanda haus dan sering pipis merupakan gejala klasik diabetes. Bila Anda menderita diabetes, kelebihan gula (glukosa) menumpuk di darah Anda.

Ginjal dipaksa lembur bekerja untuk menyaring dan menyerap kelebihan gula. Jika ginjal Anda tak bisa mengikuti, kelebihan gula akan dikeluarkan melalui urine Anda bersama dengan cairan yang diambil dari jaringan Anda. Saat Anda minum berlebihn untuk memuaskan dahaga, Anda akan sering buang air kecil.

2. Kelelahan akut

Anda mungkin merasa lelah. Banyak faktor yang bisa berkontribusi. Ini bisa karena dehidrasi dari buang air kecil yang meningkat dan ketidakmampuan tubuh Anda berfungsi dengan baik karena kurang mampu menggunakan gula untuk kebutuhan energi.

3. Berat badan


Berat badan turun mendadak dan tidak normal. Ini mungkin bisa menjadi tanda-tanda diabetes.

Jika berat Anda turun hingga 4 kilogram (kg) atau lebih segeralah ke dokter. Jika Anda tak melakukan apa-apa untuk menurunkan berat badan, tapi berat badan Anda masih saja turun, Anda harus mengeceknya.

Berat badan yang turun tiba-tiba merupakan gejala diabetes 1. Padahal pada diabetes tipe 2 penurunan berat badan kurang terlihat.

4. Penglihatan kabur

Gejala diabetes terkadang melibatkan penglihatan Anda. Tingginya kadar gula darah menarik cairan dari jaringan Anda, termasuk lensa mata Anda. Hal ini mempengaruhi kemampuan Anda untuk fokus.

Membiarkannya tidak diobati, diabetes bisa menyebabkan pembuluh darah baru yang terbentuk pada retina, bagian belakang mata Anda, serta kerusakan pembuluh. Bagi kebanyakan orang, perubahan awal tidak menyebabkan masalah penglihatan. Namun, jika perubahan itu tidakterdeteksi, ini bisa menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan.

Selain gejala di atas, ada beberapa gejala yang diabetes yang wajib diperhatikan.

1. Penyembuhan luka yang lambat atau sering infeksi


Dokter dan orang dengan diabetes mengamati infeksi umumnya terjadi jika Anda penderita diabetes. Namun ini belum terbukti apakah semuanya benar.

Ini mungkin karena tingginya kadar gula darah yang merusak proses penyembuhan alami di tubuh Anda dan kemampuan Anda melawan infeksi.

Bagi wanita, kandung kemih dan infeksi vagina sangat umum terjadi.

2. Kesemutan di tangan dan kaki


Kelebihan gula di dalam darah bisa menyebabkan kerusakan saraf. Anda mungkin merasakan kesemutan dan hilangnya sensasi di tangan dan kaki, serta nyeri seperti terbakar di tangan, lengan, dan kaki.

3. Gusi merah, bengkak, dan lembut


Diabetes bisa melemahkan kemampuan Anda melawan kuman, yang meningkatkan risiko infeksi pada gusi dan di tulang di tempat gigi tumbuh.

Gusi Anda mungkin menjauh dari gigi Anda. Dan gigi Anda mungkin menjadi longgar atau Anda bisa mengembangkan luka atau kantong nanah di gusi. Terutama, jika Anda memiliki infeksi gusi sebelum diabetes berkembang.(Mel/Igw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini