Sukses

VIDEO: Derita Aquila, Balita Penderita Atresia Bilier

Masih segar di ingatan kita, Bilqis, bayi penderita atresia bilier yang mengundang banyak simpatik dari masyarakat hingga mengumpulkan koin demi kesembuhan Bilqis. Penyakit yang sama dialami seorang balita berusia 22 bulan asal Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Masih segar di ingatan kita, Bilqis, bayi penderita atresia bilier yang mengundang banyak simpatik dari masyarakat hingga mengumpulkan koin demi kesembuhan Bilqis. Penyakit yang sama dialami seorang balita berusia 22 bulan asal Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Balita bernama Aquila Qotrunada ini terpaksa pulang dari Rumah Sakit Ciptomangunkusomo, Jakarta, akibat kekurangan dana.

Atresia Bilier merupakan kondisi di saat saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Dan kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati. Apabila tidak segera diobati maka bisa berakibat fatal.

Sekilas tak ada yang berbeda dari gerak lincah Aquila. Bahkan balita malang ini tidak mengetahui pasti kondisi kesehatannnya yang memburuk dalam enam bulan belakangan, tepatnya sejak dokter memvonis kalau dirinya menjadi salah satu balita pengidap penyakit langka atresia bilier.

Di balik tawa dan gerak lincahnya, Aquila harus bertahan melawan sakit. Demam tinggi hingga kejang kerap dirasakan putri pasangan Khairul Ashari dan Suraya ini. Berbagai upaya medis telah dilakukan Suraya sang ibu untuk anak semata wayangnya ini, mulai dari berobat ke Malaysia, hingga terakhir di RSCM. Namun kekurangan dana menjadi kendala terbesar bagi keluarga ini untuk melanjutkan perawatan medis.

Suraya seorang Pegawai Negeri Sipil Golongan II C di Pemkab Batubara. Namun klaim Askes sebagai seorang PNS hanya mampu menalang dana Rp 100 juta untuk penyakit sang buah hati. Jumlah ini tidak sebanding dengan kebutuhan operasi transplantasi jantung yang harus dijalani Aquila sebab membutuhkan dana hingga Rp 700 juta.

Perut Aquila kian membesar, kulit menguning, serta pembengkakan di kaki Aquila inilah yang kian mengkhawatirkan. Apalagi dalam pemeriksaan terakhir, sirosis hati atau kerusakan fungsi sel hati memperparah kondisinya. Empat bulan sudah ia harus menjalani rawat inap dan jalan di RSCM dan selama itu juga sang ibu terpaksa meninggalkan tugasnya sebagai PNS di Batubara agar bisa mendampingi hari-hari sulit bagi sang buah hati.

Usaha mati-matian yang dilakukan kedua orangtua Aquila kini buntu di tengah jalan, usai pulang dari RSCM pada Senin petang, keluarga ini terpaksa menumpang di posko salah satu organisasi mahasiswa di Medan, sembari berharap uluran tangan pemerintah dan dermawan agar putrinya tetap melanjutkan hari-harinya sebagaimana balita normal.

Suraya mengatakan, penyakit yang diketahui putrinya itu baru ketahuan setelah badannya menguning. "Setelah kuning dirawat di ruma sakit swasta di Binjai. Kemudian karena tak kunjung membaik jadi kami bawa ke Adam Malik, setelah USG hasilnya masih kemungkinan atrisia bilier," jelas Seraya, Medan, Selasa (12/2/2013).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini