Sukses

Siapa Bilang Penanganan HIV AIDS di Indonesia Alami Kemunduran!

Penanganan kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin meningkat. Dengan bertambahnya penderita HIV/AIDS maka menunjukkan kabar baik bagi Indonesia

Penanganan kasus HIV/AIDS di Indonesia semakin meningkat. Dengan bertambahnya orang dengan HIV/AIDS maka menunjukkan kabar baik bagi Indonesia. Kondisi ini tak seperti yang diberitakan media internasional pada Hari AIDS sedunia yang menyebutkan Indonesia mengalami kemunduran (set back) dalam menangani HIV/AIDS.

Demikian disampaikan Pakar penyakit HIV/AIDS dari Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban, Sp. PD-KHOM, di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Selasa (5/2/2013).

"Kita disamakan dengan Bangladesh, Filipina yang menunjukkan kenaikan 25% HIV antara tahun 2001 sampai 2011," kata Zubairi

Menurut Zubair, jika dilihat dari data yang ada, Indonesia mengalami kenaikan 25 persen Orang dengan HIV AIDS (ODHA). Ini artinya semakin banyak ODHA yang terdeteksi sehingga menjadi kabar baik untuk Indonesia karena semakin banyak yang diobati. Dengan kondisi tersebut, angka penularan HIV/AIDS menurun.

Profesor Zubairi mencontohkan kasus HIV/AIDS di Cina yang penduduknya dipuji karena angka infeksi HIV/AIDS menurun. Padahal, dari 84 juta penduduknya sebesar 74.515 positif HIV/AIDS dan sudah pasti itu bukan penurunan.

"Ngakunya Cina lebih bagus, padahal kita jauh lebih bagus," kata Profesor Zubair.

Profesor Zubair juga merasa Indonesia diberlakukan tidak adil. Seperti data UNAIDS yang menyebutkan Indonesia mengalami kemunduran jika dibandingkan dengan Afrika Selatan. "Sebenarnya, Afrika yang mengalami peningkatan lebih banyak AIDS daripada Indonesia. Tapi hanya Indonesia yang disebut mengalami peningkatan sangat tinggi," jelasnya.

Tak hanya Profesor Zubair yang geram dengan sebutan kemunduran, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, sudah banyak langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi angka penderita HIV/AIDS.(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.