Sukses

Gigi Depan Ompong Malah Jadi Tren di Kalangan Pemuda Afsel

Gigi ompong di depan biasanya membuat orang malu dan ingin menutupinya dengan menggunakan gigi palsu. Tapi di Cape Town Afrika Selatan, gigi ompong malah menjadi tren.

Gigi ompong di depan biasanya membuat orang malu dan ingin menutupinya dengan menggunakan gigi palsu. Berbeda dengan di Cape Town dan beberapa daerah lain di Afrika Selatan, gigi ompong malah menjadi tren.

Meski sudah sangat jarang, tren fashion itu sudah berlangsung lama sekitar 60 tahun. Kedengarannya memang aneh, tapi pemuda di Afrika Selatan ingin berpose gangster dan olahraga senyum dengan gigi ompong setelah gigi depannya dicabut.

Pria berusia 21 tahun, Yazeed Adams, mengatakan, tren gigi ompong ini dikenal dengan Cape Flats Smile.

"Ini fashion, semua orang memilikinya," ujar Adams seperti dikutip Oddity Central, Jumat (1/2/2013).

Tren ini berasal dari lingkungan yang padat penduduknya. Modifikasi tubuh yang aneh kebanyakan dilakukan remaja. Tapi Jacqui Friedling dari Jurusan Biologi Manusia di University of Cape Town mempelajari fenomena itu pada 2003.

Ia mengatakan, fashion dan tekanan dari teman sebaya yang menjadi alasan utama mencopot giginya, diikuti dengan alasan medis dan gangsterism.

"Ini sesuatu yang sedang tren dilakukan," ujar Friedling.

"Ia berlalu melalui gelombang, itu pernah modis pada zaman orangtua saya," tambahnya.

Praktik ini setidaknya sudah berlangsung 60 tahun. Dan tren di Cape Town sekarang banyak dilakukan remaja, paling sering dari keluarga miskin.

Tren gigi depan ompong itu tidak terlalu bagus karena ada celah yang lebar yang seharusnya ditumbuhi gigi. Makan menjadi cobaan yang mengerikan dan saat ada acara resmi yang meminta senyum lebar malah menjadi perhatian.

Untuk saat ini, gigi palsu datang sebagai penyelamat. Sungguh lucu melihat orang-orang Cape Town pergi ke dokter gigi untuk mencopot gigi sehat dan mendapatkan gigi palsu.

Menurut Rob Barry dari Fakultas Kedokteran Gigi di University of Western Cape, frekuensi pemindahan gigi telah meningkat meskipun dokter gigi dilarang mencabut gigi yang sehat.

"Hampir setiap minggu saya mendapatkan beberapa remaja yang ke sini menginginkan giginya dicabut," kata Barry. Dia sendiri telah membuat ribuan gigi palsu bagi orang yang membutuhkan agar bisa diterima pada acara-acara sosial. Gigi palsu sudah menjadi pernyataan fashion dalam dirinya.

Terkadang pemuda Afrika menghiasi giginya dengan emas atau potongan batu mulia dalam berbagai desain. "Di sini kasusnya adalah mengangkat diri mereka di atas rekan-rekan mereka. Begitu mereka mampu dengan gigi palsu berbeda, mereka akan merasa 'Saya sedikit lebih baik daripada Anda'," katanya.

Ronald de Villiers (45) kehilangan semua giginya ketika ia memakai satu set gigi palsu emas yang menginfeksi sisa mulutnya, yang tidak biasa.

Anak-anak 11 dan 14 tahun juga sudah ingin terlihat lebih cantik. Dan tidak sulit untuk menemukan dokter gigi untuk mencopot gigi yang sehat, katanya. Yang dibutuhkan adalah sedikit uang tambahan.

Anehnya, praktik ini juga dikuti beberapa kulit putih dan orang China yang hidup bersama dengan kulit hitam. Beberapa tahun yang lalu, penelitian dilakukan lebih dari 2.000 orang yang diwawancarai telah memodifikasi giginya. Sekitar 45 persen adalah laki-laki, sedangkan 10 persen mencopot gigi untuk premanisme.

"Mereka mengatakan ketika mereka berantem antar geng, mereka mengambil gigi orang, itu seperti mengambil sedikit kekayaan," jelas Friedling. (Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini