Sukses

'Me Time', Saat Perempuan Butuh Menjauh Sejenak dari Keluarga

Dibanding pria, wanita mungkin lebih mengurusi banyak hal terutama di rumah. Terlebih jika si wanita adalah punya kerjaan di luar rumah. Keluar dari rutinitas dengan melakukan me time adalah kebutuhan wanita.

Dibanding pria, wanita mungkin lebih mengurusi banyak hal terutama di rumah. Terlebih jika si wanita adalah punya kerjaan di luar rumah. Setelah pulang kantor dirinya harus mengurusi masalah rumah. Begitu setiap hari.

Sementara pria, masih bisa punya waktu luang usai pulang kerja karena biasanya pria juga tak terlalu mengurusi masalah rumah dan anak.

Di sinilah pentingnya waktu sendiri atau me time buat perempuan. Me time ini untuk membuat dirinya punya waktu sejenak terhadap dirinya sendiri yang mungkin hanya beberapa jam saja.

Me time buat perempuan bisa diisi dengan mengerjakan hobi, bertemu teman atau jalan-jalan bersama teman. Menurut psikolog me time yang dibuat waktu wanita biasanya berhubungan dengan tahap usia.

"Me time moment yang tepat untuk introspeksi diri untuk menemukan pemahaman diri sendiri," ujar Psikolog Roslina Verauli S.Psi, M.Psi, Psi, saat dihubungi liputan6.com, Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Wanita yang akrab disapa Vera itu menjelaskan, ada beberapa kategori usia yang dikaitkan dengan me time, yaitu:

1. Untuk usia 20-an tahun, biasanya senang melakukan me time yang merayakan.

Saat usia 20 tahunan biasanya lebih kepada menemukan teman hidup yang menetap sebagai ajang mencari jodoh serta dalam tantangan kehidupan untuk mencari pekerjaan yang sesuai. Pada usia ini pergi nge-gym terkadang juga bisa dijadikan me time.

"Me time-nya dengan merayakan, freedom seperti shopping dan bersosialisasi dengan lebih banyak teman. Mereka ingin memperluas kesempatan menemukan pasangan hidup," jelas staf Pengajar di Program Sarjana dan Program Magister Profesi di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara itu.

2. Ketika seseorang berusia 30 tahun, me time-nya bisa berbeda.

Pada usia ini merupakan puncak karier yang mapan dan biasanya sudah berkeluarga.

"Ada yang me time-nya bersama keluarga, tapi ada juga me time tidak bersama anak, suami. Atau dengan relaksasi itu me time usia 30 tahunan. Tanggung jawab semakin meningkat, role sudah banyak. Ada yang mencari kesempatan untuk menyepi untuk me time," ujarnya.

"Jadi out of routine, di luar kesibukan, me time umur 20 tahun dan 30 tahun beda," tambahnya.

3. Me time itu juga akan berbeda pada kelompok usia 40 tahun yang lebih mengutamakan kepada kesehatan.

4. Dan usia 50 tahun ke atas, me time nya lebih ke spiritual life atau bisa juga mempunyai waktu dengan teman dekat dalam menemukan pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya.

"Pada tahap usia, setiap orang punya me time," ujarnya.

Me Time dugem di usia tua

Lantas bagaimana jika usia 30-an tahun atau wanita yang berstatus ibu rumah tangga masih dugem?

"Kalau ada usia 30, 40, 50 tahun mengulangi cara-cara di usia sebelumnya, itu bisa jadi ada hal yang belum dipenuhi di usia sebelumnya. Namun bisa juga untuk mencari," jawabnya.

Menurutnya, kadang-kadang orang di usia 30-40 tahun, ada yang ingin santai dan itu sah-sah saja jika memilih dugem.

"Selama individu merasa senang, puas secara emosional itu sah-sah saja," katanya. (Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini