Sukses

Parfum Favorit Wanita Adalah Bau Keringat Pria

Setelah sebelumnya ada aroma kotoran manusia, mungkin penemuan ini bisa menginspirasi pembuat parfum untuk membuat aroma keringat untuk memikat pasangan Anda.

Semakin banyak parfum aneh yang terinspirasi dari bebauan di sekitar kita. Setelah sebelumnya ada aroma kotoran manusia, mungkin penemuan ini bisa menginspirasi pembuat parfum untuk membuat aroma keringat untuk memikat pasangan Anda.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Proceedings of the Royal Society B menunjukkan kalau sel-sel dalam tubuh manusia bisa mempengaruhi bau seseorang. Bahkan diprediksi kalau aroma yang dihasilkan dari manusia ini suatu hari nanti bisa ditambahkan ke parfum untuk memikat calon pasangan.

Penelitian juga menemukan kalau wanita lebih suka memakai parfum dengan zat berbau bahan kimia yang meniru sistem kekebalan tubuh yang unik melalui kulit.

Sistem kekebalan tubuh beberapa orang bisa berbeda satu sama lain. Jadi, jika zat tersebut ditambahkan ke parfum, dipercaya bisa memikat pasangan.

Peneliti yang mempelajari bau badan dan hubungannya dengan status kekebalan, Cristina Davis dari University of California mempelajari indera penciuman yang dapat mempengaruhi perilaku dalam memilih pasangan.

Manusia juga memiliki bau yang unik. Misalnya, penelitian telah menemukan kalau wanita lebih suka bau T-shirt pria yang berkeringat.

"Parfum telah digunakan pada semua orang di seluruh dunia," kata Milinski, ahli biologi.

Popularitas parfum terdapat pada bahan kimia yang berbau klasik pada tubuh manusia. Untuk mengetahuinya, tim peneliti menciptakan versi sintetis dari molekul MHC ( Major Histocompatibility Complex ).

Peneliti meminta 22 wanita yang menerapkan empat aroma berbeda selama dua malam yang berbeda. Bau Theconsciously terdeteksi sangat mendominasi tetapi satu aroma yang berisi molekul MHC seperti aroma sistem kekebalan tubuh mereka sendiri, sementara aroma ketiak lainnya memiliki MHC asing.

Wanita yang sehat dan tidak merokok secara konsisten lebih suka memakai campuran bau seperti sistem kekebalan tubuh mereka sendiri yang bisa menunjukkan sifat mereka.

"Hal ini memberitahu Anda bukan untuk memutuskan apa jenis parfum yang Anda sukai pada diri sendiri, tapi aroma Anda ditentukan oleh MHC Anda," kata Milinski.

Temuan ini dapat digunakan untuk membuat bahan kimia sintetis parfum yang bisa mengetahui sistem kekebalan tubuh seseorang. Molekul-molekul sintetik kemudian bisa menggantikan bahan kimia yang dihasilkan dari sisa-sisa makanan dicerna paus, atau sekresi kelenjar rusa," jelas Milinski. (Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini