Sukses

VIDEO: Tak Terdaftar Jamkesda, Penderita Tumor Hidung Nelongso

Kondisi Riyanto, warga Matesi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sungguh memprihatinkan. Anak kedua dari Suwigno ini hanya bisa terbaring di tempat tidurnya.

Pepatah orang miskin dilarang sakit tampaknya berlaku bagi Suwigno, warga Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pekerjaannya sebagai buruh tani membuat Suwigno hanya bisa pasrah dengan kondisi putra bungsunya yang mengidap tumor. Uluran tangan dermawan kini menjadi andalan lantaran minimnya biaya.

Kondisi Riyanto, warga Matesi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sungguh memprihatinkan. Anak kedua dari Suwigno ini hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Sekilas, tak tampak derita yang dialami pria berusia 24 tahun ini. Namun semenjak tujuh bulan terakhir, Riyanto mengidap tumor di bagian hidungnya.

Akibat sakit yang dideritanya tak banyak aktivitas yang bisa dilakukannya karena darah kerap mengucur dari hidung. Bahkan jika melakukan pekerjaan berat darah juga mengucur dari bagian mulut maupun matanya.

Menurut Listiani, istri Riyanto, jika sakit itu kambuh, suaminya akan merasa sakit dan mengeluarkan darah dari hidung dan telinga.

"Sakit kepala, nyeri, di bagian mata gatal, terus keluar darah dari hidung kalau buat terlentang dari mulut. Kadang dari telinga kalau sudah nggak tahan," ujar Listiani dalam tayangan Liputan6 Pagi, Jumat (25/1/2013).

Pengobatan bukannya tak diupayakan keluarga. Berbagai usaha telah dilakukan termasuk operasi di bagian hidung. Karena salah satu rumah sakit menduga sakit yang diderita Riyanto adalah polip, namun setelah dilakukan operasi, pria yang telah dikarunia satu putra tersebut belum juga sembuh dari penyakitnya.

"Katanya tumor di sini (menunjuk ke kening) dirujuk ke rumah sakit umum Jebres, itu dicek lagi katanya polip. Lalu disuruh operasi, tapi ditunda 2 bulan lagi, yang sakit nggak kuat. terus dibawa ke Kostati dan dioperasi di Kostati pertengan puasa," ujar Suwigno, ayah Riyanto.

Kini hanya uluran tangan dari para dermawan ataupun pihak ketiga menjadi andalan Suwigno. Apalagi tak ada lagi harta yang bisa dijual untuk pengobatan putranya tersebut. Kendati tergolong masyarakat berpenghasilan rendah, Riyanto tidak terdaftar dalam penerima Jamkesda maupun Jamkesmas sehingga biaya pengobatan pun menjadi barang yang mewah bagi keluarga Suwigno.

Tumor hidung yang menyebabkan perdarahan banyak jenisnya, baik yang jinak maupun yang ganas. Sehingga untuk membedakannya secara klinis bukan hal yang mudah sehingga sering menimbulkan masalah dalam menentukan diagnosis maupun penanganannya.

Salah satu masalah dari tumor rongga hidung dan sinus paranasal adalah terlambatnya diagnosis sehingga sudah masuk stadium lanjut.

Soalnya, penyakit ini tak memperlihatkan keluhan atau gejala awal yang khas sehingga penderita terlambat datang berobat ke dokter atau dokter keliru karena menganggap sebagai penyakit hidung yang lain, seperti sinusitis, polip, epistaksis biasa.(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.