Sukses

Korban Banjir Lansia dan Anak-anak Dapat Penanganan Utama

Korban banjir tak mengenal usia. Namun, anak-anak dan orang lansia paling berisiko terkena dampak banjir. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan screening faktor risiko bagi korban banjir.

Korban banjir tak mengenal usia. Namun, anak-anak dan orang lansia paling berisiko terkena dampak banjir. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan screening faktor risiko bagi korban banjir.

"Korban banjir bayi dievakuasi ke Puskesmas yang mempunyai ruang rawat bersalin. Lansia juga dimasukkan ke Puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati saat dihubungi liputan6.com, Jakarta, Kamis (17/1/2013).

Dien berupaya agar bayi dan lansia tidak berkumpul di tempat pengungsian. Ia juga menyadari, meski tim kesehatan sudah berusaha, banyak korban banjir lansia dan bayi yang menolak untuk dievakuasi. "Itu yang menjadi hambatan kita," ujarnya.

Dien juga mengimbau kepada Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memperhatikan makanan yang disediakan untuk balita. Makanan pedas bisa menimbulkan masalah baru. "Saya minta dipisah".

Sementara itu, Spesialis Penyakit Dalam dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH., MMB, menjelaskan, lansia dan anak balita berisiko terkena penyakit karena daya tahan tubuhnya yang rendah.

Dan untuk meminimalisir merosotnya daya tahan tubuh, dr Ari mengimbau agar korban banjir makan yang teratur. Jika terpaksa harus makan mie instan, ia menyarankan memasaknya dengan setengah bumbu dan memastikan dimasak dengan benar

"Saya sarankan bumbunya setengah karena terlalu asin. Kalau hipertensi, tekanan darah naik kan bisa menjadi masalah," katanya.

Selain soal makanan, dr Ari meminta agar korban banjir beristirahat yang cukup, minimalisir badan drop dengan makan suplemen yang kaya vitamin. (Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini