Sukses

Korban Banjir di 92 Rumah Sakit Jakarta Ditanggung Jamkesda

Warga Jakarta yang mengalami gangguan kesehatan karena banjir tak perlu takut jika harus berobat ke dokter. Semua biaya ditanggung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Jamkesda.

Jakarta bak lautan air. Sejumlah ruas ibukota dikelilingi genangan air tinggi. Warga Jakarta yang kebanjiran yang paling berisiko terserang penyakit.

Warga Jakarta yang mengalami gangguan kesehatan karena banjir tak perlu takut jika harus berobat ke dokter. Pasalnya, semua biaya ditanggung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

"Biaya akan dibebankan ke Pemda melalui Jamkesda," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati saat dihubungi liputan6.com, Jakarta, Kamis (17/1/2013).

Menurut Dien, biaya gratis itu berlaku di 92 rumah sakit, 20 di antaranya merupakan rumah sakit pemerintah dan sisanya swasta. Dan ini sudah menjadi standar jika ada bencana di suatu lokasi.

"Kalau bencana ini, akses yang termudah yang kita cari. Tidak hanya rumah sakit pemerintah, yang penting rumah sakit yang terdekat dari bencana. Kita yang akan bayarin," tegasnya.

Ia menjelaskan, korban banjir yang dirujuk ke rumah sakit jika pasien itu tidak bisa ditangani di posko kesehatan. Dan untuk saat ini, sudah ada 50 posko kesehatan di lima wilayah Jakarta.

Korban yang mengeluh mengalami gangguan kesehatan, lanjut Dien, bisa langsung mendatangi posko kesehatan yang didirikan. Karena posko kesehatan menjadi pintu awal untuk menangani penyakit ringan.

Mengenai rumah sakit yang kemungkinan terkena banjir, Dien menjelaskan, hingga kini belum ada yang terkena banjir serta masih aman.

"Rumah sakit Koja malah menjadi tempat pengungsian. Ada sekitar 150 pengungsi di sana. Mereka mengungsi di lobi," jelasnya.(Mel/Igw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.