Sukses

Buka Celana di Ruang Tertutup, Bos Perempuan Lecehkan Karyawati

Mantan karyawati di perusahan Giorgio Armani Corp merasa dilecehkan oleh mantan bos perempuannya. Saat di ruang tertutup, si bos tiba-tiba melepaskan celananya.

Kasus pelecehan seksual kembali dirasakan seorang karyawati. Kali ini dialami mantan karyawati di perusahan Giorgio Armani Corp. Wanita yang katanya sudah dipecat dari perusahaan itu mengaku dilecehkan oleh bosnya yang perempuan.

Asisten Eksekutif Kelle Azzopardi mengklaim berbulan-bulan dilecehkan oleh mantan bosnya Laura Giulini hingga pada puncaknya si bos melepaskan celana di ruangan rapat tertutup di perusahaan di Fifth Ave. Kasus tersebut berujung pada gugatan yang diajukan Azzopardi ke pengadilan.

Giulini, mantan wakil presiden senior untuk pakaian grosir, memanggil bawahannya ke kantor pribadinya dan menutup pintu. "Kemudian mulai melepaskan celana dan mengekspos dirinya sendiri," kata Azzopardi di Mahkamah Agung Manhattan seperti dikutip Daily News, Kamis (17/1/2013).

Azzopardi menolehkan kepalanya karena merasa tak percaya dan takut. Kemudian diberitahu 'Anda tidak perlu melakukan itu. Saya bukan seorang pemalu' seperti yang tercantum dalam gugatan.

Azzopardi mengatakan ia sudah berulang kali mengeluh ke bagian Sumber Daya Manusia Perusahaan tentang perilaku lincah Giulini, tapi keluhannya tidak digubris. Azzopardi kemudian dipecat pada November sebagai balasan dari keluhan yang dilontarkannya.

Namun pejabat Armani menolak berkomentar untuk kasus tersebut. Giulini, yang meninggalkan Armani pada Oktober untuk menjadi Managing Director di perusahaan barang mewah Prancis Zadig & Voltaire tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

"Kelle menginginkan apa yang orang lain lakukan dalam kasus untuk keadilan," jelas pengacara Azzopardi, Maya Risman. "Satu-satunya cara dia mendapat keadilan di pengadilan".

Azzopardi mengklaim Giulini mulai melecehkannya setelah ia bergabung dengan perusahaan pada Oktober 2011, sebagai asisten eksekutif dan kemarahannya membludak ketika mantan bosnya itu menjatuhkan celananya di depan matanya.

Demi membungkam Azzopardi, Giulini menuding bawahannya itu dengan membuat laporan negatif yang menyebutkan bawahannya itu tak sesuai harapan. Karena takut kehilangan pekerjaannya, Azzopardi mengatakan ia dipaksa menandatangani laporan yang membenarkan klaim Giulinni soal karyanya yang berada di bawah standar.

Azzopardi mengklaim dirinya terus menerima pelecehan meski sudah meninggalkan perusahaan. Pada pesta perpisahan di bulan Oktober untuk Giulini, yang banyak dihadiri karyawan Armani, Giulini memanggi Azzopardi untuk ada di sampingnya. Giulini saat itu mengumumkan kepada semua orang kalau ia memecat Azzopardi. (Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini