Sukses

Film Porno Membuat Pria Frustasi di Ranjang

Banyak orang beranggapan bahwa dengan menonton film porno mampu menghidupkan gairah seksnya ketika bercinta di atas ranjang. Nyatanya film porno malah membuat pria frustasi di ranjang.

Banyak orang beranggapan bahwa dengan menonton film porno mampu menghidupkan gairah seksnya ketika bercinta di atas ranjang.
 
Tapi, tak banyak yang mengetahui bahwa film porno mampu membuat pria putus asa di atas ranjang
 
Peneliti menyatakan bahwa paparan adegan porno yang sering dilihat oleh pria muda sedemikian rupa membuatnya tidak bersemangat oleh aktivitas seksual biasa.
 
Ini merupakan hasil dari stimulasi dopamin (neutrotransmitter yang mengaktifkan pusat kesenangan di otak) secara terus menerus dengan menonton film porno.
 
Dalam proses ini, efek paradoks yang akan dihasilkan di mana otak kehilangan kemampuannya untuk merespon tingkat normal dopamin ketika itu digunakan untuk lonjakan lebih tinggi dari dopamin.
 
Ini berarti bahwa tiap individu perlu pengalaman yang bersifat ekstrim untuk dapat terangsang.
 
Contohnya saja seperti yang dialami oleh seorang IT profesional yang berusia 31 tahun bernama Abhinav Varma. Abhinav Varma, bukan nama sebenarnya, kecanduan menyaksikan adegan vulgar yang ada di video porno dan telah menikah selama hampir empat tahun.
 
"Seperti orang kebanyakan, saya juga telah menonton film porno sejak saya berusia remaja. Namun, dengan berjalannya waktu ada cara mudah untuk untuk menikmati berbagai film porno di internet sesuai dengan selera masing-masing orang. Bahkan, saya lebih suka menonton film porno daripada berhubungan seks dengan istri saya," katanya seperti dikutip Times of India, Selasa (8/1/2013)
 
Akibatnya, sekarang Varma dan istrinya mencari konseling perkawinan sebagai akibat dari kecanduan untuk menonton film porno.
 
Seksolog Dr Deepak Jumani setuju dengan penelitian itu dan mengatakan, "Ada peningkatan jumlah kasus seperti pornografi online sangat populer dan menarik karena dapat diakses dan terjangkau. Bahkan, hari ini kita hidup dalam masyarakat seksual jenuh dan banyak yang terdistorsi."
 
Pornografi mengurangi seksual seseorang dalam hal kesenangan dan asmara.
 
Di lain kesempatan, seksolog Dhananjay Gambhire menemukan banyak kasus dalam praktiknya dan mengatakan, "Apa yang ditampilkan dalam film porno bukanlah seks alami. Ini adalah tindakan yang sesuai dengan picturisation dan rangsangan, yang melakukan hal yang sama dan menghasilkan banyak ketidaknyamanan dan kegagalan. Terutama pada hari-hari awal, ini bisa merusak pada hubungan seksual."
 
Untuk pengobatannya sendiri, Dr Gambhire menyarankan untuk desentising, yaitu tinggal jauh dari pornografi. Konseling dan kadang-kadang obat-obatan juga dianjurkan. (ADT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini