Sukses

Cara Melindungi Anak Agar Terhindar dari Pelecehan Seksual

Berikut ini ada tips untuk menjaga Anak dari pelaku pelecehan seksual menurut Dr. Paula Bloom, psikolog yang juga kontributor CNN

Maraknya pelaku pelecehan seksual membuat orangtua cemas terhadap bahaya yang mengancam anak-anaknya khususnya anak perempuan. Kini tidak amannya tempat umum membuat seseorang seharusnya bisa lebih waspada terhadap orang-orang yang tidak dikenal.
 
Semakin banyaknya korban perkosaan atau kekerasan seksual saat ini sehingga disebut-sebut pelakunya memiliki kelainan seksual yang disebut Pedofilia, nama penyakit ketika seseorang memiliki kecenderungan impuls seksual terhadap anak dan fantasi kelainan seksual yang mengganggu anak-anak.

Dipicu dari banyaknya kasus yang menjadi korban pelecehan seksual, berikut ini ada tips untuk menjaga Anak dari pelaku pelecehan seksual menurut Dr. Paula Bloom, psikolog yang juga kontributor CNN, Sabtu (5/1/2013)

1. Pelaku pelecehan seksual kemungkinan besar adalah seseorang yang dikenal

Orang asing memiliki kemungkinan yang sangat kecil akan melakukan pelecehan seksual pada anak Anda. Misalnya jika orang asing menawarkan permen pada anak Anda di taman bermain, mungkin anak Anda tidak akan mudah percaya pada orang tersebut. Tetapi jika hal tersebut dilakukan oleh orang yang dikenal oleh si anak, maka anak tersebut akan menurut. Pelaku pelecehan seksual pada anak dapat menjadi anggota keluarga, guru, pelatih, atau teman yang terpercaya.

2. Mencurigai orang dewasa yang mencoba untuk menghabiskan waktu hanya berdua dengan anak

Tentu saja, anak seringkali akan menghabiskan waktu dengan teman-teman yang lebih dewasa. Waspadalah terhadap orang-orang yang berusaha mendekati Anak Anda. Terutama seseorang yang seringkali memberikan hadiah pada anak Anda

3. Hindari situasi tidak aman

Orangtua harus sedikit protektif untuk menjaga anaknya. Buat Anak menjadi terbuka dengan Anda sehingga Anda tahu siapa teman-temannya, siapa yang mengganggunya atau bahkan siapa yang selalu mengajaknya pergi.

"Jika anak ingin pergi menginap, maka para orang tua harus mengetahui dengan siapa anak akan menginap. Jika anak akan melakukan perjalanan semalam, misalnya dengan sebuah kelompok kegiatan organisasi di sekolah, sebaiknya menanyakan mengenai pengaturan tempat tidur," kata Dr. Paula Bloom, seorang psikolog dari Atlanta.

4. Ajarkan pada anak untuk mengatakan tidak

Ajarkan pada anak kalau ia memiliki kendali atas tubuhnya dan harus mengatakan 'tidak' untuk sentuhan yang membuatnya tidak nyaman. University of Missouri telah memberikan informasi lebih lanjut pada anak-anak mengenai sentuhan yang baik dan sentuhan buruk. Ajarkan pada anak mengenai apa yang harus dilakukan jika seseorang mencoba untuk menganiaya dia

5. Berikan kenyamanan berkomunikasi

Berikan kenyamanan pada anak-anak jika anak ingin memberitahukan ketidaknyamanan yang dialami terhadap seseorang.

"Jika orang tua terlalu keras pada anak mungkin akan membuat anak takut jika akan menceritakan suatu pelecehan seksual yang ia alami. Biarkan anak merasa aman dan nyaman untuk berbicara dengan Anda tentang apa pun," kata Dr Bloom.

6. Mengetahui tanda-tanda kalau anak telah dilecehkan secara seksual

Jika anak memiliki mimpi buruk dan tidak ada penjelasan lain. Atau jika anak mengalami perubahan suasana hati atau memiliki rasa takut baru yang tidak biasa dari orang-orang atau tempat tertentu. Hal tersebut bisa menjadi tanda jika telah terjadi pelecehan seksual pada mereka.

7. Percaya naluri Anda dan anak Anda

Jika seseorang membuat Anda tidak nyaman, itu alasan yang cukup untuk menjaga anak untuk menjauhi orang itu. Tidak ada salahnya jika mewaspadai orang-orang yang membuat kita tidak nyaman. "Terkadang naluri kita benar mengenai seseorang," kata Dr Bloom. (FIT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.