Sukses

Anak-anak Bagusnya Belajar Pakai Toilet Setelah Umur 3 Tahun

Menurut urolog pediatrik, orangtua yang sudah melatih anak-anaknya untuk pergi dan berakitivitas di toilet sebelum menginjak usia tiga tahun dapat menyakiti anak tersebut.

Menurut urolog pediatrik, orangtua yang sudah melatih anak-anaknya untuk pergi dan berakitivitas di toilet sebelum menginjak usia tiga tahun dapat menyakiti anak tersebut.

Dr Steve Hodges, seorang profesor di Wake Forest University di North Carolina mengatakan bahwa pelatihan terlalu dini dapat menyebabkan kecelakaan toilet lebih berisiko karena kandung kemu anak-anak mungkin tidak cukup kuat.

Hal ini juga dapat menyebabkan konstipasi, kerusakan ginjal dan infeksi saluran kemih bahkan karena balita cenderung terus dalam buang air besar lebih lama dari yang seharusnya.

Dr Hodges yang merupakan seorang penulis penulis, menghilangkan prasangka mitos bahwa orantua harus berusaha untuk mendapatkan anak-anaknya keluar dari popok dan harus ke toilet sedini mungkin.

Dia mengatakan bahwa balita perlu berkemih tanpa hambatan, pengalaman, atau penghapusan dengan cara yang ia dapat untuk merespon dirinya sendiri dan mendesak dengan cara yang bijaksana.

Ketika orangtua terlalu dini melatih anak-anaknya, dapat menyebabkan masalah yang akan merusak pencernaannya di masa yang akan datang.

Dr Hodges yang juga membuka praktik mengatakan bahwa setengah dari pasiennya telah memiliki masalah toileting dan pasiennya tersebut adalah orang-orang yang dilatih sebelum usia tiga tahun.

Menurut Journal of Neurogastroenterology and Motilitas, dokter menerima kunjungan untuk anak sembelit sebanyak empat kali lipat dalam dekade terakhir.

"KArena orangtua cenderung mempercayai bahwa masalah toileting adalah normal, banyak orangtua yang tidak mau repot membawa anak-anaknya ke dokter," kata Hodges seperti dilansir Times of India, Jumat (4/1/2013)

"Kandung kemih membutuhkan sekitar tiga atau empat tahun untuk tumbuh dan berkembang, dan berkemih tanpa hambatan. Popok memfasilitasi pertumbuhan maksimum," tambahnya.

Hodges menegaskan bahwa orangtua yang terlalu fokus pada 'pembebasan toilet' perlu memberi anak-anaknya beberapa ruang bernapas. (ADT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini