Sukses

AIMI Belum Terima Jawaban Daffodil Study dari FK UI

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia AIMI sudah mengirimkan surat untuk menanyakan Daffodil Study, penelitian susu formula yang menggunakan bayi berusia kurang dari 4 bulan, kepada Fakultas Kedokteran UI. Namun, hingga kini FK UI belum memberikan jawaban apa pun.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) sudah mengirimkan surat berupa petisi untuk menanyakan Daffodil Study, penelitian susu formula yang menggunakan bayi berusia kurang dari 4 bulan, kepada Fakultas Kedokteran (FK) UI. Namun, hingga kini FK UI belum memberikan jawaban apa pun.
 
"Saat ini belum ada jawaban dari petisi yang kami kirimkan tapi kabarnya hari Kamis pekan depan akan ada pertemuan dari berbagai pihak untuk klarifikasi, tapi kami belum terima undangan dari manapun,” menurut Nia Umar, S.Sos IBCLC selaku wakil AIMI.

Menanggapi hal tersebut, pihak AIMI akan mempertanyakan kembali kepada pihak studi seperti kenapa ada penelitian ini di saat banyak pihak yang menggemborkan pentingnya ASI dan kenapa bayi jadi sasaran yang seolah-olah jadi korban percobaan.

AIMI membantah belum menyampaikan keprihatiannya. Sejumlah pihak yang diduga terkait dengan penelitian itu sudah ditemui AIMI.

"Sebelum mengeluarkan petisi, kami sempat  mencoba bertemu secara kekeluargaan dengan para pihak yang berkaitan tapi tidak ada respons, maka dari itu AIMI membuat petisi tersebut” kata Nia yang ditemui dalam acara a Tribute to Nenek ASI di Fx Jakarta, Sabtu (22/12/2012).

"Terlalu banyak penelitian tentang manfaat menyusui, tapi kok sekarang malah ada penelitian yang memberikan bayi susu formula dengan zat tertentu. Ini aneh dan tidak masuk di akal,”katanya.

Memang Daffodil Study baru berbentuk rencana. Namun AIMI mempertanyakan bayi-bayi itu dari mana saja? Dalam presentasi disebutkan ada 120 bayi dari 4 kecamatan di daerah Jakarta Utara yang ikut terlibat.
 
"Anehnya ini dilakukan di wilayah yang sedang dibina untuk mendukung ibu menyusui. Binaan kami dari Jakarta Utara, agar bisa saling support bagi ibu yang baru melahirkan supaya bisa menyusui, tiba-tiba sekarang harus cari bayi yang mau menerima susu formula,”Jelasnya.

"Kami juga pernah menanyakan perihal sponsor susu formula yang diduga mendukung kegiatan Daffodil ini, tapi mereka tidak menyebutkan produsen tersebut. Menurut saya, ini malah membuat kami khawatir akan resiko susu formula tersebut,” tambahnya.

Rencananya, jika belum ada tanggapan dari FK UI soal Daffodil Study ini, pihak AIMI masih akan terus menempuh cara lain dan memperjuangkan bayi-bayi ini agar tidak menjadi bahan percobaan, sekalipun keluarga atau ibu bayi itu menyetujui dengan alasan apapun.(FIT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini