Sukses

Efek Kuning Telur Bisa Seburuk Rokok

Anda mungkin tidak pernah membandingkan antara membuat omelet dengan tiga telur dan menyalakan sebatang rokok dalam hal risiko kesehatan. Ternyata ada persamaan efek kuning telur dan rokok terhadap jantung.

Anda mungkin  tidak pernah membandingkan antara membuat  omelet dengan tiga telur dan menyalakan sebatang rokok dalam hal risiko kesehatan. Namun  sebuah studi baru membuat  perbandingan efek kuning telur dan rokok terhadap jantung.

Sebuah penelitian baru-baru ini diterbitkan di jurnal Atherosclerosis untuk mengukur ketebalan dinding jantung karotid yang dikutip dari SELF Magazine Senin (10/12/2012).

Lebih dari 1.200 pasien yang datang ke klinik pencegahan vaskular. Ahli gizi yang juga editor SELF magazine Janis Jibrin mengatakan, " Biasanya penyakit vaskular akibat dari penumpukan plak di arteri Anda, sering disebabkan oleh LDL (kolesterol yang buruk) dan merupakan penyebab penyakit jantung."

Peserta penelitian juga mengisi kuesioner mengenai gaya hidup dan obat-obatan, termasuk berapa pak rokok yang dihabiskan dalam setiap tahunnya.

Selain itu juga mencatat jumlah kuning telur yang dikonsumsi setiap minggu dan setiap tahunnya.

Apa yang coba diteliti dari merokok dan mengkonsumsi kuning telur memiliki efek yang sama pada peningkatan ketebalan dinding karotid pada orang-orang di atas 40 tahun.

Semakin banyak merokok dan konsumsi kuning telur dalam hidup maka plak juga semakin meningkat.

Berikut ini hasil studi J. David Spence, MD, Profesor Farmakologi dan Clinical Neurology di Western University di Ontario, Kanada, HealthySELF.

Dibandingkan dengan orang yang merokok kurang dari 10 pak per tahun dengan sedikit asupan kuning telur, maka kuning telur saja bisa meningkatkan jumlah plak 1,78 kali, merokok saja meningkat dengan 2,2 kali.

Dan jika digabungkan luas plak meningkat menjadi 2,88 kali sesuai usianya, jadi di dalam kuning telur terdapat sekitar 80 persen dari efek merokok, dan kombinasi itu aditif.

Tahun lalu, di Departemen Pertanian, Amerika Serikat melaporkan bahwa telur memiliki kolesterol lebih sedikit daripada yang diperkirakan sebelumnya. Komite penasehat pedoman diet 2010 menyimpulkan bahwa satu telur per hari tidak mengakibatkan kadar kolesterol darah meningkat, dan tidak terkait dengan risiko penyakit jantung koroner atau stroke pada orang dewasa yang sehat.

Bagi kebanyakan orang, itu lemak jenuh dan trans dalam makanan yang meningkatkan kadar kolesterol darah.

Willow Jarosh dan Stephanie Clarke, editor dari SELF dan co-pendiri C & Nutrisi J, juga menambahkan bahwa merokok dan telur tidak boleh secara langsung dibandingkan dalam hal kesehatan, karena telur memiliki kandungan yang baik seperti kolin dan protein dan rokok tentu tidak.

Tapi disarankan untuk mengawasi penghitungan harian konsumsi telur Anda. USDA merekomendasikan bahwa orang mengkonsumsi rata-rata kurang dari 300 mg kolesterol per hari, telur yang besar mengandung 185 mg kolesterol, jadi sekitar 220 mg.

"Kami biasanya merekomendasikan seseorang untuk mengkonsumsi kuning telur dan putih telur bersamaan. jadi kami tidak merekomendasikan makan tiga kuning telur dalam sekali makan," katanya. (FIT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.