Sukses

Dikira Flu Biasa, Ternyata Terkena Flu Babi

Seorang gadis muda di London dengan gejala flu babi meninggal setelah putus asa permohonan perawatannya selalu ditolak oleh pihak rumah sakit.

Seorang gadis muda di London dengan gejala flu babi meninggal setelah putus asa permohonan perawatannya selalu ditolak oleh pihak rumah sakit.

Niyousha Haki, 28 tahun, pada saat itu mengalami suhu yang tidak normal dan peningkatan denyut jantung yang terus meningkat.

Karena melihat kondisi anaknya yang cukup sekarat, orang tua Haki pun dengan segera menghubungi 999. Tapi, yang didapati oleh orang tua Haki adalah pihak medis mengatakan apa yang terjadi pada anaknya hanya gejala biasa yang tidak mengancam keselamatan jiwa yang disebabkan karena rasa cemas yang mendalam.

Sehari setelah mengalami penolakan sebanyak tiga kali, gadis ini pun dibawa ke rumah sakit karena mengalami serangan jantung dan tidak menyadarkan diri.

Pihak keluarga menceritakan bahwa suhu tubuh tidak normal yang diderita oleh Haki terjadi setelah ia mengunjungi ayah tirinya di Hall Green, Birmingham, pada puncak wabah flu babi merajalela di musim dingin tahun 2010 lalu.

Setelah Haki sakit selama beberapa hari, kerabatnya pun langsung menelepon layanan kesehatan darurat (999) untuk meminta bantuan pada malam hari 14 Desember 2010. Namun, paramedis mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa membawa Haki ke rumah sakit karena gejala yang tampak pada Haki tidak begitu serius.

Dengan denyut nadi yang terus menerus terpacu dan suhu tubuh yang masih sangat tinggi, anggota keluarga lainnya terus menghubungi 999 pada jam 1 malam. Panggilan kedua pihak medis berhasil datang ke rumah orang tua Haki, hanya saja bersikeras menganggap Haki harus tetap tinggal di rumah.

Orang tua dan kerabat Haki lainnya tak putus asa untuk terus menghubungi pihak medis. Setelah sebelumnya ditolak, tepat pukul 4 subuh Haki tidak menunjukkan tanda-tanda membaik dan memang harus segera dilarikan ke rumah sakit. Lagi-lagi pihak keluarga menghubungi 999 dan memohon kepada tim medis untuk membawa Haki. Tapi, lagi-lagi pihak medis mengatakan bahwa apa gejala yang itu tidak cukup serius.

"Pihak medis tidak mau membawa pasien yang hanya terkena flu biasa. Kecuali si pasien menderita gejala-gejala yang mengancam jiwa dan kondisi yang benar-benar dibawah standar," ungkap salah satu kerabat Haki seperti yang dilansir Daily Mail, Jumat (7/12/12)

Sehari setelah penolakan yang terjadi pada anaknya, Haki langsung dilarikan ke rumah sakit Solihull yang jaraknya dekat dari tempat tinggalnya. Nahas, pada saat dilarikan ke rumah sakit, Haki harus meninggal dunia karena serangan jantung yang disebabkan oleh Pneumonia dan flu babi.

Robert Jefferson, paramedis yang pertama kali melihat kondisi Nona Haki mengatakan, "Pada saat saya datang pertama kali, yang saya lihat kondisi Haki tidak menunjukkan tanda-tanda yang mengarah pada gejala flu babi. Dadanya tampak seperti orang pada umumnya yang bernapas dengan normal. Tidak ada bukti Pneumonia. Terlepas dari itu, dia tampak baik-baik saja.|

Wabah flu babi pada musim dingin di tahun 2010 sampai 2011 adalah salah satu penyakit mematikan yang terjadi sepanjang dekade terakhir. Ini menyebabkan 474 kematian yang 30 persen lebih tinggi angka kematiannya dibanding musim dingin jauh sebelum Inggris heboh akan virus flu babi.

Menurut laporan dari Oxford University and Imperial College London mengatakan angka kematian penderita flu babi selama musim dingin tahun 2010 s/d 2011 dapat dicegah. Hanya saja, Pemerintah tidak pernah meminta warganya untuk melakukan vaksinasi. (ADT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.