Sukses

Bocah Korban Pemotongan Kelamin Akhirnya Punya Penis Lagi

Okkhoy si bocah 9 tahun asal Bangladesh yang menjadi korban pemotongan penis oleh anggota geng kini akhirnya punya penis lagi berkat menjalani operasi rekonstruksi.

Okkhoy si bocah 9 tahun asal Bangladesh yang menjadi korban pemotongan penis oleh anggota geng akhirnya menjalani operasi rekonstruksi pembuatan penis. Kini sang bocah sudah punya penis lagi dan diharapkan fungsinya bisa senormal penis asli.

Okkhoy mengalami luka di perut, kepala dan yang paling parah dipotong penisnya oleh anggota geng yang dendam dengan ayahnya.

Kisah tragis Okkhoy membikin bikin pilu banyak orang. Seorang pengusaha asal Ohio, Amerika yang bernama Aram Kovach mengaku tak tahan membaca penderitaan si bocah.

Cerita pilu Okkhoy setelah pengacara HAM  Alena Khan berbicara di media dan ditayangan jaringan TV internasional CNN.

"Dia harus terlihat seperti anak laki-laki lagi. Penyembuhan psikologis hanya dapat terjadi setelah penyembuhan fisik," kata Alena.

Urolog di Bangladesh memang telah melakukan yang terbaik untuk mempertahankan uretra anak itu, dengan membuat tabung buat buang air kecil. Dokter menciptakanlubang kecil sehingga Okkhoy bisa berdiri dan buang air.

Tapi yang dibutuhkan Okkhoy adalah penis. Operasi khusus salah satu pilihannya, namun cara itu tidak tersedia di Bangladesh.

Masalah timbul karena negara seperti membiarkan penderitaan Okhoy. Siapa yang akan melakukan oeprasi untuknya? Kemana dia akan pergi? Siapa yang akan membiaya ahli bedah? Dan bahkan jika semuanya bekerja, berapa biayanya?

Tapi Kovach setuju untuk menanggung seluruh biaya operasi dan biaya keluarga selama masa pemulihan.

"Saya begitu tersentuh oleh cerita ini dalam beberapa hari, sekarang saya tidak bisa melupakannya dari kepala saya. Istri saya dan saya ingin entah bagaimana membantu keluarganya dan anak laki-laki mereka," katanya.

Lalu Qatar Airways juga menawarkan Okkhoy terbang secara gratis.

Dengan bantuan banyak pihak, operasi rekonstrukis Okkhoy akhirnya harus dijalani di Johns Hopkins Children's Center di Baltimore, Maryland.

Di sana ada Direktur Urologi Pediatrik John Gearhart. Ia merupakan salah satu urolog unggul yang telah merawat ratusan anak-anak yang lahir dengan cacat lahir pada genitalnya.

Jika ada yang bisa membuat kelamin Okkhoy untuk lagi, dialah orangnya. CNN menghubunginya dan ternyata ia setuju.

Gearhart kemudian meminta bantuan dari rekan-rekan lainnya, sebagai relawan untuk menyumbangkan waktu untuk merekonstruksi penis anak itu. Tim pun sudah siap dan operasi bisa dilakukan.

Gearhart, seorang urolog anak, akan memimpin operasi, bersama dengan Dr Richard Redett, ahli bedah plastik anak, dan Dr Dylan Stewart, seorang ahli bedah trauma anak.

Dalam operasi, dokter berencana merekonstruksi bentuk penis di bawah mikroskop dengan menggunakan jaringan dari lengan anak itu, antara siku dan pergelangan tangannya.

Menurut Redett, setiap orang memiliki dua arteri utama di tangannya. "Anda dapat mengambil salah satu arteri dengan ukuran besar yang bagus dari kulit dan lemak dan digulung menjadi sesuatu yang tampak seperti penis".

Redett mengatakan, operasi itu berlangsung delapan sampai 10 jam.

Pada 16 Agustus, lebih dari setahun setelah serangan itu, para ahli bedah membuka daerah atas skrotum anak itu untuk melihat apakah ada jaringan penis dapat digunakan. Pada saat itulah ditemukan beberapa organ telah berkerut di dalam tubuhnya setelah amputasi.

"Tubuh menyembuhkan dengan kontraksi," kata Redett pasca-operasi. "Jadi luka di manapun pada tubuh Anda akan sembuh dengan kontraksi yang dalam dan semakin kecil."

Itu berarti, para ahli bedah bisa menarik apa yang tersisa dari penis anak itu dan menggunakannya untuk merekonstruksi organ, setelah menghilangkan setiap jaringan parut.

Untuk membuat penampilan serealistis mungkin, Redett menggunakan kulit dari paha si anak untuk batang penis dan jaringan dari lapisan pipinya untuk membuat ujung penisnya.

Penis anak itu akan tumbuh pada tingkat rata-rata. "Dan bahkan lebih baik daripada yang terlihat normal, itu akan sepenuhnya berfungsi normal," kata Redett setelah operasi.

Jika tim bedah telah menggunakan jaringan dari lengan anak itu, dokter bedah akan mampu merekonstruksi bentuk, tetapi tidak memungkinkan penis untuk ereksi.

"Hormon seksualnya (akan) menjadi normal sehingga ia akan memiliki dorongan seksual dan hasrat yang dimiliki setiap pemuda lainnya, tapi ia jelas tidak bisa menunjukkannya," kata Gearhart.

"Dan itu akan menjadi cacat yang mengerikan untuk anak ini ketika ia menjadi seorang pemuda."

Dengan menggunakan organ sisa di dalam tubuhnya, tim dokter mampu menyimpan beberapa jaringan ereksi. Gearhart mengatakan, ini berarti anak itu tidak perlu implan untuk memiliki kehidupan seks yang normal dan dia bisa menjadi ayah dari anak-anak.

Gearhart paling mengkhawatirkan ketika menjahit keluar darah, karena slip satu saja dapat menyebabkan perdarahan yang tidak perlu.

Tapi operasi berjalan lancar dan tim memantau dengan cermat sesudahnya agar tidak terkena infeksi.

Dalam waktu kurang dari seminggu, anak itu keluar dari rumah sakit dan melakukan pemulihan di sebuah townhouse, di mana ia dan ayahnya tinggal sementara.(MEL/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini