Sukses

Indonesia Kekurangan Puluhan Ribu Dokter Penyakit Dalam

Permasalahan kesehatan di Indonesia semakin beragam, terutama soal penyakit dalam. Namun jumlah dokter tak seimbang dengan jumlah pasien yang harus ditangani.

Permasalahan kesehatan di Indonesia semakin beragam, terutama soal penyakit dalam. Namun jumlah dokter tak seimbang dengan jumlah pasien yang harus ditangani. Menurut data per 1 Desember 2012, jumlah anggota PAPDI di 36 Cabang di Indonesia hanya 2.556. Sedangkan idealnya, dokter khusus penyakit dalam dibutuhkan lebih dari 20.000 orang.

Masalah ini nantinya akan dibahas pada pelaksanaan Kongres Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (KOPAPDI XV PB PAPDI) yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 15 Desember 2012 di Medan, dengan tema kegiatan "55 Tahun Peran Profesional PAPDI : Menapak Era Globalisasi di Tengah Masyarakat Indonesia dan Kedokteran Universal"

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP, kekurangan itu mengakibatkan banyaknya daerah di Indonesia terutama bagian kepulauan dan perbatasan tidak memiliki dokter penyakit dalam.

Di Indonesia sendiri, jumlah internis terbanyak ada di DKI Jakarta dengan jumlah sekitar 526 orang. Di posisi kedua diduduki oleh Jawa Barat dengan jumlah dokter sebanyak 197 orang. Yang mengejutkan, jumlah internis di Sulawesi Tenggara hanya 11 orang.

Tak bisa dipungkiri, penyebab utama dari minimnya internis di daerah disebabkan karena tak tersedianya fasilitas yang memadai dan ilmu yang selama para internis selama di bangku kuliah tak dapat berkembang secara maksimal.

"Banyak dokter spesialis di daerah kepulauan dan perbatasan akhirnya memilih mundur dan kembali ke daerah asal karena tidak ada alat kesehatan yang memadai atau keahlian mereka tidak dihargai secara layak,' kata dokter Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP.

Adapun tantangan yang harus dihadapi oleh para pemerintah nantinya adalah populasi di Indonesia semakin meningkat, banyaknya jenis penyakit baru, dan perlu penambahan dokter spesialis.

PAPDI dan kolegiumnya bersama universitas/fakultas kedokteran berupaya menghasilkan internist-internist umum yang handal. Dengan kesadaran bahwa layanan primer itu sangat penting, PAPDI juga mempunyai komitmen untuk bekerja sama erat dengan dokter umu, baik dalam konteks konsultatif maupun pendidikan yang berkesinambungan. (ADT/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini