Sukses

Morning Sickness si 'Penyiksa' Ibu Hamil

Tidak semua perempuan bisa hamil dengan kondisi yang lancar. Pada beberapa ibu hamil harus mengalami masa-masa kehamilan awal yang begitu menyiksa karena terkena morning sickness.

Tidak semua perempuan bisa hamil dengan kondisi yang lancar. Pada beberapa ibu hamil harus mengalami masa-masa kehamilan awal yang begitu menyiksa karena terkena morning sickness.

Ciri umum morning sickness adalah mual muntah yang parah di masa kehamilan trimester pertama. Ibu hamil menjadi sulit makan sehingga bisa menyebabkan dehidrasi parah dan menempatkan ibu dan bayinya berisiko kehilangan nutrisi yang penting.

Morning Sickness ini disebut juga dengan hiperemesis gravidarum, yang menimpa satu dari 50 kehamilan dan jauh lebih serius dibandingkan sering mual yang dialami ibu hamil.

Para ahli mengungkapkan, morning sickness yang parah juga bisa sebagai tanda kalau wanita itu akan melahirkan bayi kembar setelah bertahan dengan kondisinya.

Penderita morning sickness bisa mengalami muntah-muntah hingga 30 kali dalam sehari. Konsekuensinya ia akan merasa lelah dan berbahaya.

Ibu hamil yang morning sickness tidak bisa makan atau minum tanpa muntah-muntah dan bisa kehilangan 10 persen berat badannya. Kondisi ini bisa memicu penumpukan racun dalam darah atau urine yang dikenal sebagai ketosis karena tubuh mencoba mengkompensasi kekurangan makanan melalui mulut.

Jika ibu hamil sudah mengalami morning sickness parah, ia harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Ini karena tanpa infus dan cairan, ibu hamil bisa mengalami dehidrasi.

Gejala lain dari kondisi ini termasuk tekanan darah rendah dan denyut jantung yang cepat, sakit kepala, lesu, atau kebingungan. Ini juga membuat calon ibu merasa sangat tidak sehat.

Hingga kini memang belum ada obat anti-sickness yang berlisensi resmi untuk wanita hamil, tapi para ahli mengatakan ada akumulasi bukti yang menunjukkan bahwa pengobatan ini aman.

Bayi yang ibunya mengalami hiperemesis bisa lahir prematur atau berat badan lahir rendah. Hal ini bisa berakibat fatal dalam kasus yang ekstrim, dan dokter bahkan memberikan saran medis kepada beberapa wanita untuk menghentikan kehamilannya karena berisiko terhadap kesehatannya.

"Ada banyak bukti bahwa obat anti-mabuk yang aman dan efektif dalam kehamilan, tetapi beberapa dokter tampaknya enggan untuk menggunakannya. Namun ini akan jadi serius jika tidak ditangani. Sebelum obat modern itu adalah penyebab terbesar kematian ibu dan menyebabkan kematian Charlotte Bronte," kata Konsultan Dokter Kandungan Daghni Rajasingam, dari Royal College of Obstetricians dan Gynaecologists seperti dilansir dari Dailymail, Selasa (4/12/2012).

Menurutnya, dalam hiperemesis istilah yang sangat sederhana biasanya karena banyak muntah dan gravidarum pada kehamilan.

"Diagnosis diberikan ketika perempuan tidak bisa menyimpan makanan atau cairan karena dia muntah parah. Para wanita yang muntah cukup banyak secara terus-menerus, yang tidak bisa menjaga setiap nutrisi turun, mereka harus dirawat di rumah sakit, " jelas Rajasingam.

Ia mengatakan, kondisi tersebut diperkirakan karena peningkatan kadar hormon kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang meningkat setelah konsepsi. (MEL/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.