Sukses

Makanan yang Bisa Ganggu Kerja Obat

Buah dan sayuran banyak memberikan keuntungan dari nutrisi dan vitamin yang dikandungnya. Tapi ada beberapa buah yang bisa menganggu efektivitas beberapa obat resep.

Buah dan sayuran banyak memberikan keuntungan dari nutrisi dan vitamin yang dikandungnya. Tapi ada beberapa buah yang bisa menganggu efektivitas beberapa obat resep.

Baru-baru ini sebuah penelitian menemukan jus jeruk bias berinteraksi dengan obat resep lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Para peneliti menduga, jeruk berpotensi berinteraksi negatif dengan 85 obat resep yang berbeda, termasuk Lipitor, Zocor dan Mevacor dan Plavix antikoagulan.

"Jumlah obat di pasaran berpotensi menghasilkan efek samping yang serius dan banyak kasus yang mengancam jiwa jika dikombinasikan dengan efek jeruk (grapefruit) yang meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir dari 17-43 dalam empat tahun," kata pemimpin peneliti David Bailey,Lawson Health Research Institute di Ontario, Kanada, kepada HealthDay, Kamis (29/11/2012).

Itu karena jeruk mengandung senyawa furanokumarin, yang menghambat enzim sitokrom P450 3A4, yang digunakan untuk memetabolisme banyak obat. Jika enzim tersebut diblokir, obat dengan cepat menjadi beracun dalam aliran darah.

Para peneliti menasihati agar konsumen mencari tiga tanda peringatan bahwa obat yang dikonsumsi bisa berinteraksi buruk dengan jeruk: obat yang diminum secara oral, obat dengan tingkat penyerapan yang rendah, dan obat-obatan yang dimetabolisme dengan sitokrom P450 3A4.

Grapefruit dan jus jeruk merupakan contoh ekstrem buruknya interaksi makanan dengan obat-obatan. Tapi ada makanan lain yang dapat menimbulkan komplikasi bagi peminumnya.

1. Kubis dan pengencer darah


Brokoli, lobak, dan daun selada merah penuh kaya akan serat dan vitamin serta nutrisi yang penting, termasuk Vitamin K yang menjadi antioksidan penting yang juga membantu menguatkan tulang serta fungsi pendukung otak. Masalahnya, sayuran ini juga koagulan sehingga mempromosikan pembekuan darah.

Jika Anda ingin pengencer darah, semangkuk salad sehat dari kale bisa menangkal kerja obat.

2. Susu dan antibiotik

Jika Anda mengonsumsi antibiotik golongan kuinolon, waspadalah terhadap sesuatu yang kaya akan kalsium. Ini bisa menganggu kemampuan tubuh menyerap obat. Antibiotik kuinolon termasuk obat seperti Ciprofloxacin dan lainnya yang sering digunakan untuk penyakit umum seperti infeksi saluran kemih, pneumonia, dan bronkitis.

3. Stinky Cheese, daging, dan antidepresan

Jika Anda menikmati sepiring gourmet berhati-hatilah. Begitu pula dengan daging salami dan stinky cheese seperti parmesan dan blue cheese yang mengandung asam amino yang disebut tyramine yang dapat mengganggu antidepresan MAOI.

Itu karena tyramine, yang juga terjadi secara alami dalam tubuh dan bekerja mengatur gula darah, bisa mulai membangun ke tingkat berbahaya jika mengonsumsi MAOI.

MAOI juga menghambat suatu oksidase, enzim monoamine, yang membantu untuk memecah tyramine yang bisa berbahaya dengan melonjaknya tekanan darah. Mayo Clinic memiliki daftar lengkap dari makanan tinggi tyramine.

4. Kafein

Kafein dapat berinteraksi dengan berbagai obat. Terlebih lagi, beberapa obat mengganggu respons tubuh. Antibiotik Kuinolon misalnya, kafein bisa memberikan efek samping yang ekstrem seperti detak jantung yang cepat. Estrogen obat asma, dan obat anti-kecemasan juga memiliki efek ini.

Terlebih lagi, kafein menghambat pembekuan darah, sehingga orang-orang yang mengambil antikoagulan mungkin menemukan darah mereka sencer yang bisa membuat mengalami perdarahan.

5. Licorice dan obat jantung


FDA menganjurkan untuk menghindari licorice (akar manis) jika Anda sedang mengonsumi digoxin, obat untuk gagal jantung atau irama jantung yang abnormal. Karena permen herbal berbahan licorice bisa meningkatkan risiko efek toksik digoxin.(MEL/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.