Sukses

Ingin Punya Bayi Sehat? Pasangan Harus Latihan Seks 6 Bulan

Pasangan yang merencanakan kehamilan harus berlatih selama tiga sampai enam bulan sebelum hamil untuk meningkatkan kesempatan mereka mendapat bayi yang sehat.

Pria berkontribusi lebih banyak dalam suksesnya kehamilan dibandingkan sperma. Pasangan yang merencanakan kehamilan harus berlatih selama tiga sampai enam bulan sebelum hamil untuk meningkatkan kesempatan mereka mendapat bayi yang sehat.

Ini terlihat dari bukti cairan mani penting untuk sistem kekebalan tubuh seorang ibu agar lebih menerima fetus.

Peneliti dari University of Adelaide telah menemukan mekanisme yang dapat menjelaskan mengapa wanita yang telah berulang kali terpapar air mani (sperma) dari pasangannya, dalam 3 sampai 6 bulan sebelum kehamilan, kemungkinannya lebih rendah mengalami komplikasi kehamilan seperti terhambatnya pertumbuhan janin dan pre-eclampsia.

Temuan ini disajikan dalam Australian Health and Medical Research Congress di Adelaide.

"Pria ternyata mempunyai kontribusi yang tidak kita sadari - bukan hanya sperma yang penting," kata Profesor Sarah Robertson, dari University of Adelaide di Pusat Penelitian untuk Kesehatan Reproduksi seperti dikutip dari ABCScience, Selasa (27/11/2012).

"Kita sekarang tahu rata-rata pasangan perlu bercinta minimal 3-6 bulan untuk mendapatkan sistem kekebalan tubuh dengan benar yang memungkinkan kehamilan yang sehat," kata Prof Robertson.

Pada penelitian yang menggunakan tikus itu menunjukkan, semakin seringnya wanita terpapar cairan mani bisa meningkatkan sel kekebalan tubuh yang disebut sebagai Sel T, yang memainkan peran kunci dalam membantu sistem kekebalan ibu dalam mentolerir janin.

"Ini tidak tentang kemungkinan hamil, tapi lebih tentang hamil yang sehat," ujarnya.

"Anda lebih mungkin memiliki kehamilan yang sehat jika sudah melakukan beberapa latihan sebelumnya," jelasnya.

Penelitian tersebut bisa menjelaskan mengapa wanita hamil, setelah kurang dari tiga bulan beraktivitas seksual bisa meningkatkan risiko pre-eklampsia. Dari perspektif imunologi, menurut Robertson janin mirip dengan organ transplantasi.

"Ini jaringan asing yang hidup dalam tubuh wanita selama sembilan bulan dan Anda harus memiliki toleransi transplantasi atau toleransi kekebalan tubuh untuk membiarkan itu terjadi," katanya.

Paparan teratur dari cairan mani calon ayah berkontribusi agar menciptakan lingkungan toleran yang lebih kebal dalam dua cara. Satu komponen penting untuk sistem kekebalan tubuh wanita dengan mengenali tanda unik dari imunologi ayah, yang disebut major histocompatability complex, dan komponen lain mendorong lingkungan kekebalan yang lebih toleran.

"Sinyal yang ada dalam plasma mani memberitahukan ke sistem kekebalan tubuh agar menjadi toleran- tidak diaktifkan dan menjadi kebal - tetapi sebagai perantara agar lebih tenang, memelihara, mempertahankan dari respons sebaliknya," kata Robertson.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.