Sukses

Kalau Anak Takut Dokter Gigi, Itu Salah Orangtuanya

Anak-anak umumnya takut jika harus ke dokter gigi. Sebenarnya, ketakutan mengunjungi dokter gigi pada anak-anak merupakan salah dari orangtuanya.

Liputan6.com, Washington: Anak-anak umumnya takut jika harus ke dokter gigi. Orangtua terpaksa melakukan berbagai cara jika mereka harus membawa anak-anaknya ke dokter gigi, termasuk dengan cara berbohong. Sebenarnya, ketakutan mengunjungi dokter gigi pada anak-anak merupakan salah dari orangtuanya.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan Rey Juan Carlos University di Madrid. Menurut mereka, peran orangtua sangat penting dalam menularkan rasa takut kepada dokter gigi di dalam keluarga mereka.

America Lara Sacido, salah satu penulis penelitian menjelaskan, mereka telah mengidentifikasikan peran ayah dalam menularkan fobia ini dibandingkan ibu.

Seperti yang dikutip dari Zeenews, Senin (19/11/2012), peneliti menganalisa 183 anak-anak berusia antara 7 sampai 12 tahun serta orangtua mereka di Komunitas Otonom di Madrid. Peneliti melihat tingkat rasa takut pada ayah, ibu, dan hubungannya dengan anak-anak.

Salah seorang anggota keluarga yang sangat takut dan cemas dengan dokter gigi bisa membuat keluarganya tidak mau berobat. Penelitian juga mengungkapkan, ayah berperan penting dalam menularkan rasa takut dokter gigi kepada ibu dan anak-anak mereka.

"Hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati, anak-anak tampaknya memperhatikan reaksi emosional ayah ketika memutuskan dokter gigi bisa membuat stres," ujar Lara Sacido.

Untuk itu, Lara Sacido megatakan, meningkatnya atau berkurangnya rasa takut dapat dipengaruhi reaksi ayah yang terlihat di dokter gigi.

Penulis melihat, ada dua hal yang perlu diperhatikan dari hasil penelitian mereka yakni melibatkan ibu dan khususnya ayah dalam mengkampanyakan tidak perlu takut dokter gigi dan ayah saat ke dokter gigi tidak boleh menunjukkan tanda-tanda ketakutan atau cemas.

Penelitian ini telah dipulikasikan dalam International Journal of Paediatric Dentistry.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.