Sukses

Saat Kejebak Macet Parah, Senyum Saja Biar Bebas Penyakit

Kemacetan lalu lintas di Jakarta membuat orang benci beraktivitas di pagi hari. Jika Senin tiba, siap-siap dibuat spaneng. Begitu pula ketika long weekend, sejumlah jalan menuju kota wisata dipenuhi kendaraan. Namun, Anda bisa mengatasinya dengan tersenyum biar bebas penyakit.

Liputan6.com, Washington: Kemacetan lalu lintas di Jakarta membuat orang benci beraktivitas di pagi hari. Jika Senin tiba, siap-siap dibuat spaneng. Begitu pula ketika long weekend, sejumlah jalan menuju kota wisata dipenuhi kendaraan. Namun, Anda bisa mengatasinya dengan tersenyum biar bebas penyakit.

Demikian informasi yang dikutip dari MensHealth, Jumat (16/11/2012).

Jangan biarkan diri Anda terlarut dalam stres yang disebabkan kemacetan sehari-hari. Pasalnya, stres bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung lebih dari 40 persen. Namun, peneliti dari University of Kansas menemukan, berpura-pura senyum bisa menurunkan detak jantung dan mengurangi respons stres. Dengan senyum, otot-otot wajah tertentu mengirimkan pesan ke otak agar tenang.

Selain itu, jangan biarkan kondisi kantor membuat Anda tidak bersemangat. Makan siang di luar dan beristirahat melihat alam bisa menghilangkan stres. Menurut para peneliti di University of Edinburgh, ruang hijau dapat mengurangi tingkat stres Anda. Catharine Ward Thompson mengatakan, kondisi ini membantu orang sembuh dari pengalaman yang sulit dan mengatasi stres lebih baik.

Untuk mengetahui tingkat stres, para peneliti selama delapan hari merekam penyebab stres pada 435 orang. Seperti kemacetan lalu lintas dan deadline dadakan. Dan rata-rata, tingkat stres pada pagi hari pada skala 1 hingga 4.

Sepuluh tahun kemudian, para peneliti menemukan, orang stres dan tidak mampu menenangkan diri dengan tidur, lebih dari 10 persennya cenderung mengalami kondisi kesehatan kronis. Peneliti percaya, jika Anda tidak bisa bersantai, tubuh akan melepaskan hormon stres kortisol, dan protein inflamasi, yang menganggu sistem.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.