Sukses

Usia Paling Stres Wanita, 25-34 Tahun

Stres bisa dialami pria dan wanita baik muda atau pun tua. Pada wanita, waktu yang paling rawan mengalami stres saat mereka berusia antara 25 tahun-34 tahun.

Liputan6.com, London: Stres bisa dialami pria dan wanita baik muda atau pun tua. Pada wanita, waktu yang paling rawan mengalami stres saat mereka berusia antara 25 tahun-34 tahun.

Pada usia itu, wanita Inggris biasanya sedang menaiki tangga karier mereka. Ditambah lagi dengan tuntutan merawat anak-anak di rumah dan membayar cicilan rumah. Semua tekanan membuat mereka berjuang untuk mengatasi masalah di kerjaan, keluarga, kesibukan sosial secara bersamaan.

Secara nasional, dua dari tiga wanita, atau 67 persen wanita menderita stres setiap minggunya. Dan selama lebih dari satu tahun orang-orang Inggris mengalami stres sebanyak 208 kali. Penelitian ini dilakukan pengobatan herbal stres Kalm seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (6/11).

Penyebab terbesar stres pada wanita adalah masalah tagihan utang dan sulitnya perekonomian. Wanita biasanya lebih sering cemas dibanding pria.

Pria merasa tertekan sebanyak empat kali setiap minggunya, dengan tekanan lebih dari wanita. Tetapi, wanita yang sering memikul beban yang lebih besar dengan membesarkan anak, merasa cemas lima kali seminggunya.

Seperempat wanita mengatakan mereka sudah kewalahan delapan kali atau lebih setiap minggunya, yang berarti mereka berjuang untuk mengatasinya setiap hari.

Pada studi terhadap 2.000 orang dewasa itu, penyebab stres kedua jenis kelamin seringkali sama. Empat dari 10 orang Inggris (39 persen) khawatir mereka tidak akan mampu membayar tagihan mereka dan 30 persen khawatir tentang tugas mereka saat sibuk. Satu dari 5 (22 persen) cemas menjaga keseimbangan kerja/hidup sehat, dan 12 persen membuat keputusan penting tentang masa depan anak-anak mereka.

Kaum wanita jauh lebih mungkin tertekan dengan pekerjaan rumah tangga dan masalah hubungan. Pria khawatir tentang jam kerja yang panjang, terjebak dalam lalu lintas, dan menjadi penumpang ketika pasangan mereka mengemudi.

Selama masa stres yang intens, 43 persen wanita kekurangan tidur, 41 persen ingin merasakan "kenyamanan saat makan", dan 21 persen banyak minum alkohol.

Stres membuat banyak wanita gampang marah, tegang, dan lelah. Selain itu, penelitian juga menemukan responden menderita sakit kepala atau detak jantung yang meningkat.

"Masalah karier, keuangan pribadi, hubungan, keluarga, dan kehidupan rumah tidak hanya berkontribusi terhadap stres, tetapi dapat membuat sulit untuk menemukan waktu untuk berurusan dengan penyebabnya".(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini