Sukses

Air Jeruk Lemon Bisa Bikin Sperma Berhenti Berenang

Perasan jeruk lemon bisa mempengaruhi gerak sperma. Dengan cairan itu, sperma bisa berhenti berenang.

Liputan6.com, Sydney: Perasan jeruk lemon bisa mempengaruhi gerak sperma. Dengan cairan itu, sperma bisa berhenti berenang.

Para ilmuwan dari Klinik Kesuburan Genea di Sydney berencana menggantikan bahan kimia karsinogenik formaldehida dengan jus jeruk lemon untuk menganalisa sampel sperma di laboratorium mereka.

"Asam nitrat dalam jus jeruk itu membuat sperma berhenti (immobilise) berenang, yang memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan analisa sampel dengan kelainan," kata Direktur di Genea, Steve McArthur.

Klinik ini telah berhasil menguji coba metoda baru pada 50 contoh dan akan memvalidasi hasilnya dalam penelitian lebih lanjut sebelum benar-benar beralih ke jus jeruk nipis, mungkin dalam beberapa bulan ini.

Pada percobaan pertama menunjukkan jus itu sama efektifnya dengan formaldehida dalam sperma yang tidak bisa bergerak. Para ilmuwan ingin berpindah dari menggunakan bahan kimia yang berbahaya, yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat di laboratorium medis, dengan alternatif yang alami.

"Jus jeruk memberikan cara yang jauh lebih aman dan efisien bagi kita untuk dapat memproses sperma di laboratorium kami," ujar McArthur.

"Manfaatnya, bukan hanya untuk laboratorium kami, tetapi semua laboratorium di Australia dan global, kita mengambil bahan kimia yang berpotensi membahayakan laboratorium kita," jelasnya.

Menurutnya, dalam laboratorium ada beberapa sampel yang akan digunakan dalam produksi embrio. Dengan menggunakan bahan alami tentu akan lebih aman. "Sehingga setiap saat kita dapat membuat sistem yang lebih aman, yang bermanfaat bagi pasien kami," ujarnya seperti dikutip laman nzherald, Senin (29/10).

McArthur mengatakan, sperma yang digunakan untuk membuahi embrio tidak pernah kontak langsung dengan formaldehida (formalin), bahan itu hanya digunakan untuk menganalisis kekurangan sperma laki-laki sebelum dimulainya terapi reproduksi.

Infertilitas pada pria adalah penyebab sekitar 40 persen pasangan yang mengalami kesulitan hamil.

Pada abad 18, Casanova mengatakan telah menemukan kontrasepsi lemon, dengan menggunakan setengah perasan lemon di rahim. Jus lemon diduga digunakan sebagai alat kontrasepsi perempuan Mediterania sekitar 300 tahun lalu.

Hasil penelitian Genea ini akan dipresentasikan pada pertemuan ilmiah tahunan Fertility Society of Australia di Auckland pekan depan.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini