Sukses

Ciri-ciri Anak yang Sudah Perlu Pakai Kacamata

Sebagian besar masalah penglihatan anak-anak bisa dideteksi setelah memeriksakannya ke dokter mata. Namun dengan cara sederhana, Anda bisa melihat tanda-tandanya apakah anak Anda perlu ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Liputan6.com, Jakarta: Sebagian besar masalah penglihatan anak-anak bisa dideteksi setelah memeriksakannya ke dokter mata. Namun dengan cara sederhana, Anda bisa melihat tanda-tandanya apakah anak Anda perlu ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Anak-anak mungkin memiliki masalah penglihatan atau perlu kacamata jika mereka menunjukkan satu atau lebih gejala-gejala seperti di bawah ini sebagaimana dikutip laman eHow, Rabu (24/10).
  1. Menggosok-gosok mata mereka
  2. Sensitif cahaya
  3. Mengalami kesulitan untuk fokus
  4. Kesulitan mengikuti objek dengan mata
  5. Gerakan mata abnormal
  6. Mata berkaca-kaca atau merah
  7. Menyipitkan mata
  8. Sulit membaca
  9. Cenderung duduk dekat televisi
Jika anak Anda telah menunjukkan tanda-tandanya, sebaiknya diperiksakan ke dokter. Jangan diamkan begitu saja. Nantinya, spesialis mata akan meresepkan sesuai dengan gangguan yang dialami sang anak.

Menurut American Association for Pediatric Ophthalmology, usia enam tahun pertama di kehidupan seorang anak merupakan waktu yang penting dalam pengembangan visi. Masalah mata yang paling umum bagi anak-anak yang berkacamata biasanya strabismus (mata juling) dan amblyopia yang juga dikenal sebagai mata yang lemah atau malas.

Jonathan M. Holmes dari Department of Ophthalmology di Mayo Clinic, Rochester, Minn, melakukan penelitian yang membandingkan pengobatan untuk amblyopia.

"Kami telah menemukan kebanyakan kasus amblyopia dapat berhasil diobati dengan pengobatan intensitas rendah," kata Dr Holmes.

"Pengobatan pertama dengan kacamata yang secara substansial meningkatkan ketajaman visual pada banyak anak dengan amblyopia anisometropic, amblyopia bilateral refractive, dan bahkan amblyopia strabismic".

Jika pengobatan dengan kacamata tidak lengkap, ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia seperti obat tetes atau patch.

Saat anak tumbuh semakin besar dan mulai sekolah, masalah penglihatan lainnya pun berkembang. Ada tiga kesalahan bias yang membutuhkan lensa resep.

Seorang anak dengan rabun dekat akan mengalami kesulitan melihat hal-hal yang jauh. Dengan rabun jauh ia akan mengalami kesulitan melihat hal-hal yang dekat. Silindris terjadi ketika penglihatan kabur akibat kelengkungan yang abnormal dari permukaan mata.

Saat memilih kacamata, jangan lupa melibatkan anak Anda. Pastikan framenya cukup kokoh untuk kegiatan anak Anda. Untuk bayi dan balita lebih baik melampirkan tali plastik untuk kacamata untuk mengamankannya ketika jatuh.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini