Sukses

Pria Bisa Gagal Jadi Ayah Jika Kebanyakan Makan Keju

Produk olahan susu ternyata kurang bagus untuk pria, contohnya keju. Bagi Kaum Adam, keju bisa mengancam kesempatan mereka untuk menjadi seorang ayah.

Liputan6.com, Jakarta: Produk olahan susu ternyata kurang bagus untuk pria, contohnya keju. Bagi Kaum Adam, keju bisa mengancam kesempatan mereka untuk menjadi seorang ayah.

Sebuah penelitian mengungkapkan, pria muda yang sering makan keju, setidaknya lebih dari tiga lembar keju seharinya, mempertaruhkan kesempatan mereka menjadi seorang ayah.

Akademisi Harvard telah menemukan bahwa pria yang makan tiga iris keju seharinya memiliki kualitas sperma yang lebih buruk dibandingkan dengan orang lain. Porsi itu termasuk 28 gram keju, satu sendok es krim, atau segelas penuh susu berlemak.

Para peneliti percaya bahwa hormon wanita yang secara alami ada di susu bisa mempengaruhi kemampuan pria untuk memiliki anak.

Ilmuwan dari Harvard School of Public Health di Boston, AS, membandingkan diet dari 189 pria berusia 19 sampai 25 tahun. Responden yang dites tak ada yang kelebihan berat badan, mereka sangat bugar dan setidaknya olahraga satu setengah jam dalam sepekan.

Mereka masing-masing mengisi kuisioner untuk menjawab seberapa sering mereka mengonsumsi produk susu, buah-buahan, daging, dan jenis makanan lainnya selama sepekan.

Pada laman Dailymail, Rabu (24/10), para peneliti juga melihat sperma mereka, termasuk seberapa cepat perjalanannya dan bentuknya. Mereka menemukan bahwa sperma laki-laki yang makan lebih dari tiga porsi makanan penuh lemak susu per harinya, 25 persen kualitas spermanya lebih buruk dibandingkan mereka yang sedikit mengonsumsi.

Para peneliti akan menyajikan temuan mereka pekan ini di Konferensi tahunan American Society for Reproductive Medicine di San Diego, California.

Myriam Afeiche, yang memimpin penelitian, menjelaskan bahwa hormon estrogen pada sapi betina di dalam susu dapat mempengaruhi kesuburan pria.  Hal ini ditambah lagi dengan kemungkinan terganggu oleh pestisida yang ada di produk susu.

"Meskipun produk susu yang lemaknya tinggi dapat mempengaruhi kualitas sperma secara negatif, sangat sedikit penelitian yang benar-benar memeriksanya," jelasnya.

"Hal ini juga mungkin dengan kehadiran senyawa lain dalam susu seperti pestisida, polusi terklorinasi, dan logam berat yang dapat menjelaskan hubungan ini".

Namun Dr Allan Pacey, pakar kesuburan di Universitas Sheffield dan Ketua British Fertility Society mengatakan, pria tidak harus menyerah dengan berhenti mengonsumsi susu murni atas dasar penelitian ini. Meskipun kesuburan pria bisa berkurang, namun tidak akan memberikan masalah bagi kehamilan.

"Saya tidak ingin menakut-nakuti pria yang minum susu. Di penelitian terpisah, para peneliti yang sama menemukan pria muda yang makan banyak karbohidrat memiliki sedikit sperma," jelasnya.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.