Sukses

Alasan Wanita Paruh Baya Ingin Bercerai

Orang selalu bertanya ketika melihat pasangan suami istri yang sudah lama menikah tapi memilih bercerai. Saat memasuki usia pernikahan 20 tahun ternyata masuk dalam fase yang rawan terjadinya perceraian.

Liputan6.com, Sydney: Orang selalu bertanya ketika melihat pasangan suami istri yang sudah lama menikah tapi memilih bercerai. Saat memasuki usia pernikahan 20 tahun ternyata masuk dalam fase yang rawan terjadinya perceraian.

Hal itu tertuang dalam buku yang ditulis Susan Shapiro Barash. Ia mewawancarai sekitar 200 wanita yang berusia 21-85 tahun. Hasilnya dituangkan dalam panduan berjudul The Nine Phases Of Marriage: How To Make It, Break It, Keep It.

Pada saat wanita berusia paruh baya banyak yang bertanya-tanya apa yang mereka dapatkan di dalam pernikahan. Mereka mendapat uang dan anak-anak yang sebentar lagi mandiri. Sehingga mereka mungkin merasa lebih percaya diri jika bercerai.

Perempuan mungkin semakin penasaran dengan kehidupan teman-temannya yang single. Mereka bermimpi memilik rumput yang lebih hijau. "Para istri yang menjadi tidak senang di usia paruh bayanya sering memilih untuk bercerai dan merasa itu dibenarkan," ujar Susan seperti dikutip laman news.com.au, Jumat (5/10).

Namun jika mereka berhasil melewati tahapan itu, memasuki pernikahan hingga 30 tahun, wanita akan mere-evaluasi kebaikan pernikahan. Mereka akan melihat teman-teman yang bercerai merasa tidak senang dan kurang perhatian. Kehadiran cucu juga bisa menyeimbangkan hubungan pasangan yang sudah lama menikah.

Pasangan akan mengenali kelemahan dan kekuatan masing-masing. "Apa yang mennyenangkan ada pada pada titik ini".

Dan mendekati usia pernikahan emas atau lima puluh tahun, biasanya istri telah belajar betapa pentingnya tidak meremehkan suami mereka. Mereka juga telah belajar memaafkan.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.