Sukses

Minum Susu Belum Tentu Bikin Langsing

Diet produk olahan susu (dairy product) disebut-sebut dapat membantu diet karena bisa membuat merasa kenyang lebih lama. Selain itu kalsium dalam susu serta yoghurt dapat mencegah menimbunnya jaringan lemak. Namun teori itu belum tentu benar.

Liputan6.com, Washington: Diet produk olahan susu (dairy product) disebut-sebut dapat membuat Anda langsing karena bisa membuat merasa kenyang lebih lama. Selain itu kalsium dalam susu serta yoghurt dapat mencegah menimbunnya jaringan lemak.

Namun menambahkan beberapa porsi susu dan yoghurt dalam diet harian Anda tampaknya belum bisa membantu Anda mengurangi ukuran lingkar pinggang. Pasalnya teori diet kalsium itubelum terbukti. Demikian hasil dari sebuah penelitian yang dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

"Hasilnya tidak sangat konsisten," kata Dr Frank Hu seorang peneliti nutrisi dari Harvard School of Public Health di Boston.

"Secara keseluruhan, saya pikir bukti yang ada tidak mendukung klaim yang menyebutkan produk susu bagus untuk menurunkan berat badan," katanya.

Hu dan rekan-rekannya menganalisa 29 hasil penelitian yang melibatkan 2.101 peserta. Beberapa di antaranya secara acak ditugaskan untuk menambahkan susu dalam diet mereka, Sabtu (22/9).

Pengaturan studi tersebut bervariasi, yakni mengonsumsi susu mulai dari satu sampai lebih dari enam porsi per hari dan diet berlangsung antara satu bulan dan dua tahun.

Beberapa penelitian menempatkan peserta pada diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan, sementara yang lain tidak.
Rata-rata, orang dengan kelompok ekstra-susu turun sekitar 0,14 kilogram dibandingkan kelompok pembanding. Perbedaan itu bisa saja karena kebetulan. Mereka kehilangan lemak tubuh lebih sedikit.

Ketika para peneliti melihat hasil lebih lanjut, mereka menemukan produk olahan susu tampaknya memberi beberapa keuntungan dalam jangka pendek, yakni ketika mereka menjadi bagian dari diet penurunan berat badan. Tapi sebaliknya, menambahkan lebih banyak susu, yoghurt, dan keju tidak membantu orang menurunkan berat badan atau mempertahankannya.

Angelo Tremblay, seorang peneliti obesitas di Universitas Laval di Quebec, Canada, mengatakan produk susu masih dapat membantu penurunan berat badan bagi mereka yang tidak banyak mengonsumsi produk olahan susu atau yoghurt dalam diet mereka.

"Banyak penelitian yang dilakukan untuk membahas konsumsi kalsium dengan normal ... dan kemudian tidak banyak kejutan yang dilihat karena tidak ada efek, atau efeknya hanya sedikit," kata Tremblay kepada Reuters Health.

Departemen Pertanian AS merekomendasikan remaja dan orang dewasa mengonsumsi tiga cangkir susu rendah lemak atau bebas lemak atau yoghurt per harinya. Menurut pedoman, satu cangkir susu juga setara dengan satu setengah ons keju alami atau dua ons keju olahan. "Tapi aturan itu harus dimasukkan ke dalam diet sehat dan seimbang," kata para peneliti.

"Intinya adalah keseimbangan energi," kata Hu Reuters Health.

Bagi mereka yang ingin mengontrol berat badan mereka, Hu tak merekomendasikan mereka menambah konsumsi produk olahan susu. "Saya tidak berpikir itu ide yang baik untuk menambahkan produk olahan susu melebihi makanan mereka," katanya.

Hu menyarankan, jika Anda yang awalnya sedikit mengonsumsi susu dan ingin meningkatkan konsumsi susu maka Anda harus mengurangi bagian yang lain. Contohnya saja minuman manis atau daging olahan.

"Mungkin tidak memberikan manfaat langsung pada berat badan, tapi jelas bermanfaat bagi kesehatan lain," pungkasnya.(foxnews/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.