Sukses

Siswa Populer Cenderung Jadi Perokok

Siswa yang populer di sekolah lebih cenderung merokok. Dan teman-teman dari siswa yang populer itu juga ikut menjadi perokok.

Liputan6.com, Washinton: Siswa yang populer di sekolah lebih cenderung merokok. Dan teman-teman dari siswa yang populer itu juga ikut menjadi perokok.

"Popularitas menjadi prediktor yang kuat dari merokok," kata penulis penelitian, Thomas Valente, profesor di Ilmu Kedokteran di University of Southern California kepada Healthday, Senin (10/9).

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 80 persen perokok dewasa memulai merokok sebelum usia 18 tahun. Sekitar 19,5 persen siswa SMA sedikitnya menghisap sebatang rokok dan 8,9 persen merokok tanpa tembakau pada bulan sebelum mereka disurvei tahun 2009. Dan sebanyak 3.800 orang merokok di bawah umur 18 tahun.

Penelitian itu diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health pada 6 September. Para peneliti dari University of Southern California (USC) dan University of Texas menyurvei 1.950 sekolah menegah atas di kelas 9 dan 10 di tujuh sekolah California Selatan. Siswa yang diteliti mayoritas dari Hispanik dan Latino.

Para remaja ditanyakan apakah mereka merokok, seberapa sering mereka merokok, berapa banyak siswa usia mereka yang mereka pikir merokok, bagaimana teman-teman dekat mereka berpikir tentang merokok dan siapa lima teman terdekat mereka di sekolah. Para siswa yang disurvei kebanyakan merupakan teman orang yang dianggap paling populer di sekolah.

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak populer lebih cenderung memulai merokok lebih awal daripada mereka yang kurang populer. Siswa yang menjadi perokok lebih cenderung berteman dengan perokok lain, dan mereka yang berpikir teman-teman mereka merokok lebih mungkin untuk merokok, bahkan jika asumsi mereka salah.

Para peneliti menunjukkan bahwa tiga penelitian lainnya, yakni pada anak-anak di sebuah sekolah tinggi Meksiko, siswa kelas keenam dan ketujuh di Southern California dan siswa SMA di seluruh AS yang disurvei juga memberikan hasil yang sama.

"Masa remaja adalah waktunya siswa beralih ke orang lain untuk mencari tahu apa yang penting," kata Valente dalam siaran pers.(CBS/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini