Sukses

Sunat Sejak Bayi Bagus untuk Kesehatan

Sebuah kelompok dokter anak Amerika Serikat mengatakan, sunat pada bayi yang baru lahir memberi manfaat kesehatan yang jauh lebih banyak ketimbang risikonya.

Liputan6.com, New York: Sebuah kelompok dokter anak Amerika Serikat yang berpengaruh mengatakan, sunat pada bayi yang baru lahir memberi manfaat kesehatan yang jauh lebih banyak ketimbang risikonya.

Asosiasi dokter anak Amerika menyebut bahwa data yang mereka miliki menunjukkan sunat mengurangi risiko kanker penis, infeksi saluran air seni, dan penularan penyakit seksual semacam HIV.

Dukungan terhadap sunat ini merupakan sebuah perubahan dari sikap mereka 13 tahun sebelumnya yang netral.

Namun demikian asosiasi dokter anak itu juga menekankan bahwa keputusan terakhir ada di tangan orangtua bayi. Praktek sunat sendiri telah turun drastis di Amerika karena sebelumnya dianggap berisiko dan memberi manfaat medis yang relatif bisa diabaikan, Selasa (28/8).

Beberapa negara bagian Amerika bahkan menolak untuk memasukkan praktik sunat ke dalam bagian dari jaminan asuransi kesehatan mereka.

Walau terjadi penurunan praktek sunat di Amerika, sekitar separuh anak laki-laki di Amerika atau sekitar 1 juta anak masih menjalani praktik ini. Terutama di daerah dengan penduduk Muslim atau Yahudi yang mewajibkan sunat bagi anak laki-laki.

Sunat pada intinya membuka kulit di ujung penis. Praktik ini bisa mengurangi kemungkinan penyakit tumbuh di bawah kulit penis.

Langkah asosiasi dokter anak ini disesalkan oleh psikolog Ronald Goldman, direktur sebuah kelompok antisunat Amerika. Menurut Goldman manfaat kesehatan yang disebut asosiasi dokter anak itu cacat bukti dan bahwa dukungan mereka terhadap sunat sama sekali tidak bisa diterima.

Goldman berpegang bahwa proses penyunatan berpotensi menimbulkan trauma.

Organisasi medis lain, asosiasi medis Amerika, dan akademi dokter keluarga Amerika menyatakan mereka berada di posisi netral terhadap persoalan sunat ini.(BBC/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini