Sukses

Konsumsi Sushi, Puluhan Warga AS Keracunan Salmonella

Puluhan orang di AS dilaporkan keracunan setelah makan sushi. Diduga mereka keracunan bakteri salmonella langka.

Liputan6.com, Washington: Sedikitnya 90 orang dilaporkan keracunan bakteri salmonella langka -- Bareilly, yang diduga terkandung dalam makanan sushi. Demikian pernyataan resmi Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan AS (CDCP), Rabu (4/5).
 
Menurut pernyataan CDCP, penyakit bawaan makanan ini dilaporkan tersebar di 19 negara bagian dan District of Columbia sejak 28 Januari hingga 2 April lalu. Wabah ini tampaknya masih terus berlangsung dengan banyaknya orang yang jatuh sakit. Sebelum sakit, para korban mengaku mereka memang memakan sushi, sashimi atau makanan sejenisnya.
 
CDCP tidak melaporkan ada kematian atau korban rawat inap. CDCP saat ini bekerja sama dengan pejabat pemerintah dan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA) tengah mengidentifikasi sumber wabah.
 
Orang yang terinfeksi salmonella biasanya akan mengalami diare, demam dan kram perut selama 12-72 jam setelah infeksi. Penyakit ini biasanya berlangsung selama 4-7 hari. Meski banyak yang sembuh tanpa pengobatan, keracunan salmonella juga bisa serius, yang bisa membawa korban harus dirawat inap atau bahkan kematian. Memasak yang benar adalah cara membunuh salmonella dan patogen bawaan makanan lainnya.(Xinhua/IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.