Sukses

Mengenal Penyakit Nunun, Vertigo Neuropati

Dokter pribadi Nunun Nurbaeti, Andreas Harry, menyebut pasiennya itu menderita vertigo neuropati. Seperti apakah penyakit tersebut?

Liputan6.com, Jakarta: Sebagian orang akan merasa asing dengan istilah penyakit ini. Orang akan lebih kenal dengan vertigo dibanding neuropati. Padahal, jenis penyakit tersebut saat ini konon tengah diderita Nunun Nurbaeti, tersangka kasus cek pelawat pemilihan Gubernur BI. Sang dokter pribadinya, Andreas Harry, menyebut kliennya menderita vertigo neuropati.

Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar. Atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai mual dan kehilangan keseimbangan. Penyakit ini bisa berlangsung beberapa saat atau beberapa jam bahkan hari. Penderita kerap merasa lebih baik jika berbaring. Tetapi penyakit ini bisa terus berlanjut meski penderita tak bergerak sama sekali.

Penyebab penyakit ini karena adanya kelainan dalam telinga, saraf yang menghubungkan telinga ke otak dan juga dalam otak itu sendiri. Selain itu, vertigo juga berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.

Sedangkan neuropati adalah penyakit akibat kerusakan saraf yang menciptakan nyeri pada saraf penderita. Ketika saraf rusak karena penyakit, racun kimia, trauma, maka selubung mielin mulai rusak. Hal ini menciptakan sirkuit pendek yang mirip terjadi ketika kawat kehilangan sampul isolasinya. Kerusakan dapat berlanjut pada gejala penyakit lain yang semakin buruk.

Gejala-gejala yang ditimbulkan dari kerusakan saraf di antaranya tekanan darah meningkat, denyut jantung yang tak normal, mengurangi kemampuan untuk berkeringat, disfungsi sembelit, kandung kemih, dan disfungsi seksual. Selaini itu, penderita juga merasa kesemutan, pembekuan, atau sensasi terbakar di tangan dan kaki. Banyak pasien merasa sensasi dingin lebih trerasa bahkan di saat duduk di luar di suhu 80 derajat celcius. 

Pasien neuropati akan merasakan sensasi ini selama sisa hidupnya. Sulit menyembuhkan penyakit tersebut. Meski pun ada penawar, itu hanya akan membantu mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan. Kendati demikian, jika penyakit ini didiagnosis lebih awal itu akan bisa dikendalikan dalam memperlambat perkembangannya.

Penyakit ini bisa terjadi di antaranya karena alkohol. Beberapa peneliti percaya mengonsumsi alkohol yang berlebihan, dapat mengkontribusi secara langsung terhadap kerusakan saraf. Biasanya kondisi ini disebut neuropati alkoholik. Selain itu, Amiloidosis, yaitu adanya gangguan protein yang disebut amiloid yang terendap pada jaringan dan organ. Amyloidosis dapat mempengaruhi perifer sensorik, motorik atau saraf otonom, dan deposisi amiloid timbal degenerasi serta disfungsi dalam saraf.

Sebab selanjutnya ialah anemia. Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi konduksi saraf. Kurangnya vitamin B12 akan membuat rusak selubung mielin yang mengelilingi dan melindungi saraf. Tanpa perlindungan ini, saraf berhenti berfungsi dengan baik dan kondisi seperti Neuropati perifer bisa terjadi.(berbagai sumber/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini