Sukses

Waspada Bahaya Kolam Renang Portabel!

Saat ini anak-anak bisa berenang di halaman rumah mereka cukup dengan memakai kolam renang portable. Namun sebuah studi baru memperingatkan orangtua untuk berpikir tentang bahaya tenggelam yang ditimbulkan.

Liputan6.com, Ohio: Saat ini anak-anak bisa berenang di halaman rumah mereka cukup dengan memakai kolam renang portable. Namun sebuah studi baru memperingatkan orangtua untuk berpikir tentang bahaya tenggelam yang ditimbulkan oleh kolam portabel, termasuk kolam karet.

"Orangtua perlu menyadari bahwa kolam ini dapat berisiko tenggelam, terutama untuk anak-anak, seperti kolam renang di atas tanah yang biasanya dianggap lebih aman," kata penulis studi Dr Gary Smith seperti dilansir Foxnews, Rabu (22/6).

Ia dan koleganya menemukan 209 kasus tenggelamnya anak-anak yang tercatat antara 2001 dan 2009. Dan sebagian besar terjadi pada musim panas. Selama periode sembilan tahun, mereka menemukan catatan 209 kematian dan 35 kasus non-fatal pada anak-anak usia 11 dan lebih muda. Jumlah kasus tenggelam meningkat antara 2001 dan 2005, tetapi mendatar dalam beberapa tahun terakhir.

Setiap lima hari ada anak-anak yang tenggelam dalam kolam portabel di halaman belakang selama bulan musim panas," kata Smith, kepala Pusat Riset dan Kebijakan Cedera di Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio, kepada Reuters Health.

Insiden tenggelam ini hampir semuanya terjadi pada anak-anak berusia kurang dari lima tahun, dan sebagian besar di halaman sendiri selama bulan musim panas.

Meskipun temuan ini bukan berarti menyarankan keluarga tidak boleh menggunakan kolam tiup, orangtua, katanya, perlu untuk memikirkan isu-isu keselamatan ketika mereka pergi ke toko.

Para penulis menemukan kasus tenggelam itu ketika anak-anak membuka pintu rumah mereka dan naik ke kolam menggunakan tangga atau benda lain di dekatnya, serta contoh anak-anak yang bermain di kolam renang ketika orangtua ada di dekatnya tetapi terganggu oleh tugas atau panggilan telepon .

Orangtua tidak bisa mengatakan mereka sedang mengawasi sambil menikmati beberapa minuman di kolam renang dan chatting dengan teman-teman mereka atau berbicara di telepon genggam," kata Dr Linda Quan, seorang ahli dari Rumah Sakit Anak Seattle.

"Pengawasan harus terus menerus ... dan untuk anak yang sangat muda, bahkan dalam jangkauan lengan," kata Quan, yang tidak terlibat dalam penelitian,.

Dan ketika mereka tidak mengawasi anak-anak mereka, orangtua harus memastikan bahwa mereka tidak memiliki akses ke kolam renang, kata para peneliti.

Quan menjelaskan, salah satu cara termudah untuk melakukannya adalah untuk mengosongkan kolam renang, terutama untuk kolam kecil. Orangtua juga dapat menempatkan pagar isolasi di sekitar kolam dan pastikan tidak ada cara anak-anak bisa mencapai tangga di kolam tiup yang lebih besar, kata Smith.

"Dua pertiga dari anak-anak yang tenggelam memperoleh akses ke kolam portabel melalui tangga," katanya. "Memblokir akses adalah langkah pertama".(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini