Sukses

Hikayat Penyakit Kusta dan Putri Raja dari Gowa

Liputan6.com, Jakarta Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang putri dari Kerajaan Gowa. Tidak ada yang mengetahui namanya, atau mendeskrikpsikan keindahan rupanya. Turun-temurun, masyarakat Gowa terus membicarakannya, tentang sang putri yang diasingkan ke Toraja, karena dia kena penyakit kusta.

"Ini hikayat, tidak tahu benar atau tidak," ujar Kepala Puskesmas Palangga, Kabupaten Gowa, dr Gaffar saat bertemu Health-Liputan6.com di Kantor Bupati Gowa menyambut kedatangan Yohei Sasakawa, Duta WHO untuk pengeliminasian kusta ditulis Selasa (20/3/2018)

"Tapi orang Toraja membenarkan. Katanya memang ada putri Gowa yang diasingkan di sana."

Gaffar melanjutkan, di Toraja putri yang terkena kusta ini kemudian dijilat lukanya oleh seekor kerbau. Kerbau ini kemudian dipercaya sakti, karena bisa menyembuhkan penyakit sang anak raja. Kerbau sakti ini disebut tedombonga.

"Sampai sekarang tedombonga jadi kasta sendiri, harganya sangat mahal."

Hikayat yang berkembang di masyarakat ini menjadi problema tersendiri,"Masyarakat masih banyak yang percaya, tedombonga punya kekuatan sakti menyembuhkan kusta."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak Hikayat Putri Raja yang Terkena Kusta

Tak hanya cerita tentang kesaktian tedombonga ini masih beredar di masyarakat, hikayat tadi juga menciptakan stigma dan perlakuan negatif.

"Kalau ada orang kusta, mereka jadinya juga diasingkan, seperti si anak raja tadi,"

Itulah kenapa, menurut lulusan Fakultas Kedokteran dari Universitas Hasanuddin ini, perlu pendekatan khusus dan berbeda untuk menangani stigma kusta di Gowa.

"Ini bukan cuma masalah kesehatan, tapi juga sosial, sosial budaya. Jadi, tantangan program bukan cuma menemukan (penderita kusta baru), tapi juga stigma."

Menurut Gaffar yang sebelumnya menjabat sebagai penanggung jawab program Kusta di Propinsi Sulawesi Selatan, ada mata rantai kepercayaan yang harus diputuskan, untuk bisa menghilangkan stigma tentang kusta di masyarakat.

"Makanya saya harap, Pak Sasakawa kan sudah keliling dunia, bertemu dengan berbagai masalah tentang kusta. Semoga dia bisa membantu memberikan solusi untuk masalah ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kusta adalah penyakit infeksi yang berlangsung dalam waktu lama. Penyakit ini menyerang saraf tepi, kulit, dan saluran pernapasan

    Kusta