Sukses

Google Doodle Apresiasi Usmar Ismail, Jurnalis dan Tokoh Film yang Meninggal Karena Stroke

Google Doodle Indonesia hari ini memberikan apresiasi pada pelopor perfilman Indonesia, Usmar Ismail. Namun sebelum tenar di bidang perfilman, dia juga pernah menjadi seorang jurnalis.

Liputan6.com, Jakarta Google Doodle hari ini menampilkan sosok Usmar Ismail. Salah satu sosok yang paling berpengaruh di perfilman Indonesia.

Namun sebelum mendapatkan nama di bidang perfilman, Usmar Ismail aktif di bidang pers. Dia menjadi pendiri dan redaktur media Patriot dan majalah “Arena"  di Yogyakarta. Selain itu, pada periode 1946 hingga 1947, dia pernah menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia.

Dia juga menjadi jurnalis di kantor berita Antara dan pada tahun 1948, dia ditangkap oleh intel Netherlands Indies Civil Administration (NICA) dan dijebloskan ke penjara Cipinang. 

Setelah perjanjian Roem-Royen, Usmar bebas dan akhirnya benar-benar terjun ke dunia perfilman dengan mendirikan Pusat Film Nasional Indonesia.

Dia lahir di Bukittinggi pada 20 Maret, 1921 yang saat itu masih bernama Fort De Kock pada masa jajahan Hindia Belanda. Untuk memperoleh ilmu di bidang perfilman, dia melanjutkan pendidikannya dari Yogyakarta, ke Universitas California di Los Angeles, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang sinematografi

 

Simak juga video menarik berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meninggal Karena Pendarahan Otak

Usmar Ismail mulai dikenal luas secara internasional setelah menyutradarai film berjudul Pedjuang pada tahun 1961. Film ini ditayangkan pada Festival Film Internasional di Moskwa dan menjadi film pertama karya anak bangsa, yang diputar di festival film internasional.

Usmar Ismail meninggal pada 2 Januari 1971. Sebelum meninggal, dia masih sempat menyelesaikan dubbing untuk film terakhirnya berjudul Ananda. Dia meninggal karena stroke akibat mengalami pendarahan di otak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.