Sukses

Otak Orang Meninggal Kini Bisa Disimpan dan Diabadikan

Sebuah perusahaan menemukan cara baru untuk menyimpan otak Anda dan memungkinkannya untuk "dibuka" kembali di masa depan. Namun, Anda harus siap mengalami kematian untuk melakukan ini.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah startup menawarkan kesempatan pada orang-orang yang ingin menyimpan otak mereka agar bisa "dibuka" kembali di masa depan. Nectome, nama perusahaan tersebut, sedang mengembangkan sebuah cara baru untuk menyimpan otak dengan lebih detail dibanding cara yang pernah dilakukan

Dikutip dari Tech Times, Senin (19/3/2018), untuk menyimpan otak, benda itu harus tetap segar. Kematian bisa merusak otaknya meskipun hanya lewat beberapa jam. Untuk itulah, orang harus tetap hidup selama prosesnya berlangsung.

Nectome berharap, dengan adanya layanan semacam ini, mereka bisa membantu orang-orang yang memiliki sakit parah.

Nantinya orang tersebut akan terhubung dengan sebuah mesin di jantungnya. Mereka akan mengisi tubuh tersebut dengan bahan kimia untuk melakukan pembalseman mayat.

Campuran ini akan dipompa ke arteri karotid (pembuluh darah yang membawa darah dengan oksigen ke kepala dan otak) selagi orang tersebut diberikan anestesi.

Sayangnya, untuk melakukan proses ini Anda tetap saja harus mati.

Robert McIntyre, salah satu pendiri Nectome sedang mengembangkan metode baru untuk melakukan pembalseman dengan cryonic (teknik pembekuan mayat).

Metode ini dianggap efektif untuk melestarikan otak sampai ke tingkat yang sangat kecil.

Dalam proses ini yang diawetkan adalah connectome, atau jaringan yang menghubungkan neuron.

Mereka percaya, dengan mengawetkan "peta" yang ada di otak, kesadaran seseorang dapat diciptakan kembali dan bisa digunakan untuk membuka informasi di dalamnya.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membeli Mayat

Nectome sendiri melakukan uji coba pertamanya di bulan Februari. Mereka membeli mayat seorang wanita tua yang telah meninggal selama 2,5 jam.

Nectome membeli tubuh melalui Aeternitas, sebuah perusahaan yang memberikan layanan untuk orang yang bersedia menyumbangkan tubuh mereka demi ilmu pengetahuan.

Walaupun begitu, mereka masih ragu untuk menawarkan layanan ini secara komersial, karena adanya berbagai pertanyaan yang bersifat etik.

Namun, mereka sudah memiliki daftar orang-orang yang mengantre untuk melakukan ini.

Para "pasien" ini dikenai biaya sebesar 10 ribu dolar yang bisa dikembalikan penuh jika mereka memilih untuk mundur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.