Sukses

Rokok Rendah Nikotin Segera Diciptakan

Untuk mengurangi jumlah kematian akibat rokok, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat sedang berupaya membatasi kadar nikotin dalam rokok dengan rokok rendah nikotin.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration) atau FDA mengumumkan, mereka akan menurunkan kadar nikotin dalam rokok. Hal ini diumumkan pada 15 Maret 2018 waktu setempat.

FDA berencana mengusulkan pembatasan kadar nikotin dalam rokok rokok itu sebagai peraturan baru. Tujuannya untuk menurunkan jumlah senyawa tersebut ke tingkat yang tidak membuat kecanduan.

Dilansir dari Live Science, Jumat (16/3/2018), FDA sedang mengumpulkan komentar publik dan data-data pelengkap untuk mengembangkan peraturan ini.

"Langkah ini bisa membantu menghindarkan dunia dari jutaan kematian akibat rokok," kata Komisioner FDA, Dr Scott Gottlieb.

Menurut Andrew Strasser, Profesor Kesehatan Perilaku di University of Pennsylvania Perelman School of Medicine, Amerika Serikat, yang diusulkan FDA adalah rokok rendah nikotin. Artinya, kandungan nikotin dalam rokok akan dibatasi dalam jumlah tertentu.

Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan rekayasa genetik. Ini berarti, ilmuwan akan melakukan modifikasi gen pada tanaman tembakau sehingga mereka bisa menghentikan produksi nikotin dalam tembakau.

Menurut Strasser, dengan cara itu, tembakau yang dihasilkan tidak akan mengandung nikotin. Tembakau yang dibuat untuk rokok ini nantinya bisa dikombinasikan dengan tembakau biasa, agar menghasilkan rokok rendah nikotin.

 

Simak juga video menarik berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berbeda dengan Rokok Biasa

Rokok rendah nikotin sebenarnya sudah ada. Rokok semacam ini umumnya digunakan untuk tujuan penelitian.

Namun, sebuah pabrik bernama Vector Tobacco telah memproduksi rokok rendah nikotin bermerek Quest yang dipasarkan pada tahun 2002 hingga 2010.

Menurut William Shadel, Direktur Asosiasi Program Kesehatan Kependudukan di Rand. Corp mengatakan rokok jenis ini berbeda dengan rokok berjenis "light".

Menurut Shadel, rokok "light" memang diubah secara desain untuk memberikan jumlah nikotin yang lebih rendah, bila digunakan dengan cara tertentu.

Namun, sesungguhnya produk itu masih memiliki tingkat kandungan nikotin yang sama dengan rokok biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.